ABM: Kemiskinan di Sulbar Sifatnya Dinamis, Polman Tertinggi

MAMUJU, Mandarnesia.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus bekerja keras mengurai angka kemiskinan yang meningkat di tahun kedua kepemimpinan Ali Baal Masdar (ABM).

Jika melihat data yang disampaikan Dinas Pendapatan Daerah (Bapedda) Provinsi Sulawesi Barat, kemiskinan di tahun 2018 naik 1,01 atau 319,121. Data ini berbeda di tahun sebelumnya yang mengalami penurunan.

Ditemui usai memimpin upacara Hari Pramuka 2018 ABM mengatakan, data kemiskinan sifatnya fluktuatif.

“Memang kemiskinan ini dinamis, kadang-kadang lapangan kerja terbuka masyarakat bekerja, kemudian lapangan kerja tertutup mereka tidak lagi bekerja. Ditambah jumlah penduduk yang terus bertambah,” kata ABM kepada mandarnesia.com, Rabu (24/10/2018).

Melalui perbaikan di segala bidang, pemerintah berjanji akan menurunkan kemiskinan tahun ini.

“Kita lakukan di bidang perikanan, bidang perkebunan, pertanian, perikanan untuk terus digenjot karena yang banyak miskin adalah nelayan,” jelasnya.

Berdasarkan data tersebut, tiga kabupaten yang berada pada angka kemiskinan di Sulbar, Kabupaten Mamasa 13,94 persen, Kabupaten Majene 13,94 persen dan Polman menjadi kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi 16,05 persen.

ABM melihat di Polman jumlah penduduknya banyak, sementara di Kabupaten Majene lapangan kerja yang sempit dan ditambah kontur tanah yang tidak subur.

“Iya kan, memang di sana di Polman penduduknya banyak . Di Majene memang lapangan kerja tanahnya kurang subur dan lain-lain. Tapi kita bersama, bahkan dibantu lembaga vertikal lainnya membuat program-program di sana. Bagaimana masyarakat di sana lebih luas lapangan pekerjaannya,” tutupnya.

Reporter: Sudirman Syarif

Foto:FB Putra Mandar