Reporter : Busriadi Bustamin
MAJENE,mandarnesia.com-Bukan hanya dugaan plagiasi yang ditanggapi Abd. Karim, Pascasarjana Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI) itu. Namun pernyataan Darmansyah tentang ‘Tidak Tepat Orang Mandar Disebut Orang Laut’ juga dinilai kurang mendasar.
Pernyataan Darmansyah tentang tidak tepat orang Mandar disebut orang laut, karena orang laut masyarakat yang hidupnya terasing tidak mengenal peradaban di lautan, bertempat tinggal di lautan, dinilai Abd. Karim, tidak mendasar sama sekali.
“Riset apa yang sudah dilakukan oleh Pak Darmansyah sehingga mengambil kesimpulan bahwa Orang Laut itu tidak mengenal peradaban? Tidak sepantasnya Pak Darmansyah berargumen demikian. Adrian B. Lapian menemukan konsep Orang Laut itu dengan riset yang sangat lama dan itu sebuah karya Desertasi (Doktor),” kata Abd. Karim, Selasa (13/8/2019) malam.
Baca: https://mandarnesia.com/2019/08/darmansyah-tidak-tepat-orang-mandar-disebut-orang-laut/
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/muhammad-ridwan-buku-itu-saya-baca-per-halaman/
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/penulisan-karya-ilmiah-tidak-boleh-mirip/
Lalu kemudian, Darmansyah mengkategorikan orang laut dengan sangat mudah. “Saya berharap Pak Darmansyah bisa membedakan antara dunia politik dan akademik,” tuturnya.
Selanjutnya, ia harus menyambung argumennya dengan alasan, Orang Mandar rumahnya di darat. Apabila membandingkan dengan Orang Laut yang bertempat tinggal di laut, itu dua argumen yang tidak seimbang.
“Konsep Orang Mandar Orang Laut sudah di tulis oleh kak Ridwan, itu dengan riset yang lama dan ilmiah. Belum lagi kak Ridwan mendapat restu langsung dari Prof. Adrian B. Lapian (yang melahirkan konsep Orang Laut, Bajak Laut dan Raja Laut). Saya pribadi berpendapat bahwa Pak Darmansyah terlalu cepat berargumen soal Orang Laut, itu tidak tepat bagi masyarakat Mandar. Saran saya lakukan riset ilmiah dan gunakan data yang cukup,” jelas Abd. Karim.
Terkait, argumen yang mengatakan, bajak laut bisa menjadi raja laut. “Tunggu dulu tidak semudah itu. Karena argumen Pak Darmansyah ini seharusnya ilmiah. Dalam sejarah ada proses yang dilalui (maaf bukannya saya mau menggurui tapi itu adalah proses akademik). Tidak sembarangan,” tandasnya.