Mandarnesia.com — Kerusakan akibat gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) Jumat (28/9/2018) pekan lalu juga merembet ke wilayah Kabupaten Pasangkayu. Sebanyak 800 rumah dilaporkan mengalami kerusakan parah dan ringan.
“Di Pasangkayu ada beberapa rumah yang rusak sedang, dan berat jumlahnya kurang lebih 800-an. Bahkan ada juga rumah ibadah yang roboh. Tapi kita masih identifikasi” kata Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa kepada mandarnesia.com di rumah jabatannya, Selasa (2/10/2019) dini hari.
Persoalan kedua, aliran listrik yang belum masuk ke Pasangkayu mengakibatkan kelangkaan air bersih.
“Pasangkayu yang mengharapkan aliran listrik dari Palu belum ada kepastian, kapan akan mulai dialiri,” ucapnya.
Sementara bahan bakar di daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Palu itu juga masih sangat langka. “Kita lihat sendiri bagaimana antrean di SPBU,” sebutnya.
Sementara ratusan pengungsi dari Palu juga mulai masuk ke Pasangkayu, termasuk pasien RS yang juga mulai berdatangan.
“Sementara kita kekurangan obat dan tenaga medis. Dokter ahli kita kurang,” tuturnya.
Reporter: Sudirman Syarif