MAJENE, mandarnesia.com — Semakin meningkatnya status angka Covid-19 di Indonesia ini sangat berdampak kepada masyarakat langsung. Apalagi dengan diberlakukannya PPKM darurat, pembatasan ini membuat para pedagang, supir angkot (pete-pete), bentor (becak motor) sangat merasakannya.
Tidak sedikit dari mereka yang tanpa berfikir panjang menutup usahanya dengan alasan sangat minimnya pendapatan di masa pandemi ini. Bahkan ada juga yang berprofesi supir bentor (becak motor) rela menggadaikan bentornya hanya untuk bisa bertahan hidup di masa pandemi. Bantuan dari pemerintah setempat dianggap masih sangat kurang karena bantuan tersebut hanya sekali saja.
Beberapa Komunitas sosial yang ikut peduli kepada masyarakat terdampak. Seperti yang dilakukan salah satu komunitas motor dengan tagline, “pantang pulang sebelum sedekah“ HRC (HASANAH RIDER COMMUNITY) Chapter Parepare juga ikut andil meringankan beban masyarakat selama PPKM ini.
Pembagian 1.000 karung beras secara serentak pada seluruh chapter HRC di Indonesia ini, mengambil momentum hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76 start di Pendopo Revive Bogor dengan tema Gerak Cepat Berbagi 1000 Kantong Beras untuk supir angkot jilid 2.
Untuk HRC Chapter Parepare bergerak di dua kabupaten, yaitu Polewali Mandar dan Majene dengan sasaran supir angkot (petepete) dan bentor.
“Kami sangat prihatin dengan saudara-saudara kami, mereka tidak bekerja hari itu maka mungkin hari itu juga mereka tidak akan makan,” ujar Muhammad Nur Said Ketua HRC Chapter Parepare.
“Paling tidak untuk hari ini kami bisa membantu dapurnya 3 hari kedepan,“ lanjut Said. (rilis)