Mandarnesia.com — Peristiwa memilukan kembali terjadi, kali ini menimpa Kapal Motor (KM) Lestari Maju saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar. 29 penumpang dikabarkan meregang nyawa akibat buruknya pembenahan transportasi laut.
Tak hanya itu kerugian material diprediksi mencapai angka puluhan miliaran.
Penulis yang juga merupakan Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Sulbar, Mirawati, mengisahkan, ia pernah menumpangi kapal naas tersebut saat pulang ke tanah kelahirannya saat mudik kemarin. Ia telah menyimpang keraguan saat akan menaiki kapal tersebut.
“Saat itu saya tumpangi waktu pulang dari Selayar tanggal 19 Juni lalu. Saya memang agak takut naik kapal tersebut, karena banyak informasi bahwa kapal tersebut sudah tua dan lamban,” cerita Mira melalui sambungan pengantar pesan Whatsaap, Selasa (3/7/2018) malam.
Mira yang berangkat dari Selayar pukul 21.00 Wita malam, tiba di Bira sekitar 12.00 Wita.
Padahal, jika menggunakan kapal normal, jarak tersebut hanya ditempuh dua jam jika laut sedang bersahabat.
Saat itu, ia harus terpaksa naik ke kapal lantaran antrean kendaraannya pas masuk.
“Maka tak ada pilihan lain,” ungkapnya.
Menurut informasi yang ia terima kapal tersebut baru berlayar sekitar dua tahun terakhir di Selayar.
Mira pun mengaku sangat kapok menumpang
di kapal tersebut.
Saat sedang di atas kapal, ia tak henti-hentinya memanjatkan doa kepada ilahi, meminta keselamatan.
“Itu yang saya pikirkan sejak tadi. Pokoknya saya menghindari sekali naik ke kapal itu. Di atas kapal berdoa terus, takut, karena muatannya full kendaraan dari lantai dasar sampai lantai tiga,”
Jelang sandar di Bira, lanjut Mira, ia melihat pemiliknya (Cina, Pontianak-Malaysia), mondar mandir seperti gelisah, perasaannya pun langsung tidak enak saat itu.
Reporter: Sudirman Syarif