Zat Berbahaya di Takjil Ramadan Paling Banyak di Majene

Zat Berbahaya di Takjil Ramadan Paling Banyak di Majene -

#UjiBPOMSulbar

Mandarnesia.com — Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Barat menemukan beberapa zat yang mengandung bahan berbahaya dalam makanan takjil.

Dari empat kabupaten yang disidak selama Bulan Ramadhan, BPOM menemukan paling banyak di Kabupaten Majene.

Dari 22 sampel yang diuji laboratorium, lima diantaranya positif mengandung boraks. Bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia itu ditemukan di makanan bakso, risoles, dan jalanhkote di sekitar pasar Sentral Majene.

Untuk Kabupaten Polman, dua minuman cendol positif rhodamin B, dan minuman cincau positif boraks dari 44 sampel yang diuji lab di Pasar Pekkabata dan Pasar Wonomulyo Polman.

Kabupaten Mamuju, satu opak positif rodahmin B dan kerupuk bundar positif boraks dari 67 sampel yang diambil di pasar sentral Mamuju. Untuk Kabupaten Pasangkayu, satu sampel jalangkote positif boras yang dijajakan di sekitar anjungan pantai Vovasangkayu.

Sementara Kabupaten Mamuju Tengah dari 24 sampel yang diuji, BPOM tak menemukan zat berbahaya.

Kepala BPOM, Netty Nurmulyawati mengatakan jumlah tersebut masih di bawah normal.

“Jadi yang kita temukan, penjualnya langsung kita beri pengarahan larangan dan bahaya menggunakan zat tersebut,” kata Netty kepada mandarnesia.com, Jumat (22/6/2018) sore.

Netty menduga, bahan berbahaya tersebut kemungkinan didapat di pasar-pasar tradisonal.

“Untuk Kabupaten Mamasa juga akan kita lakukan sidak, tapi nanti menjelang Natal,” tutupnya.

Reporter: Sudirman Syarif