Unit Siaga SAR “Ready” di Polewali Mandar

Polewali, mandarnesia.com-Siaga Pencarian dan Pertolongan yang selanjutnya disebut Siaga adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memonitor, mengawasi, mengantisipasi, dan mengkoordinasikan kegiatan Pencarian dan Pertolongan. Siaga dilaksanakan selama 24 jam dan dilaksanakan di Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kantor Pencarian dan Pertolongan, Pos Pencarian dan Pertolongan, dan Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan.

Pelaksanaan siaga terbagi menjadi 2 yaitu: siaga SAR rutin dan siaga SAR khusus

1. Siaga Rutin

Siaga SAR rutin merupakan Siaga yang dilaksanakan secara terus menerus dalam rangka mendukung pengerahan dan pengendalian sumber daya pencarian dan pertolongan pada operasi pencarian dan pertolongan. Siaga rutin dilaksanakan selama 24 jam untuk menerima laporan dari masyarakat mengenai kecelakaan (pesawat udara, kapal, dan penanganan khusus), bencana, dan kondisi yang membahayakan manusia lainnya. Pada siaga rutin juga menyediakan layanan emergency call 115 gratis tanpa memungut biaya dalam proses pelaporan.

Dalam melaksanakan siaga SAR rutin, Basarnas memiliki Command Center yang disebut Basarnas Command Center (BCC). BCC merupakan fasilitas terpadu untuk mempermudah koordinasi, pengendalian, dan pemantauan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan. BCC berfungsi sebagai penerima laporan jika terjadi kecelakaan (pesawat udara, kapal, dan penanganan khusus), bencana, dan kondisi yang membahayakan manusia. Selain itu, BCC juga berfungsi untuk melaksanakan koordinasi dengan instansi atau organisasi potensi SAR terkait pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan, melaksanakan koordinasi, kerjasama dan pertukaran informasi dengan negara lain dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan, dan mengendalikan serta memantau pergerakan unit SAR dalam pelaksanaan operasi.

BCC dilengkapi dengan beberapa teknologi yang dapat memantau pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Flight Information Region (FIR) Indonesia, dan kapal-kapal yang melintas di perairan Indonesia. Petugas siaga juga dibantu oleh teknologi yang dapat menghitung arah pergeseran objek di perairan (laut), berkomunikasi, dan mengirimkan berita dalam keadaan darurat kepada kapal-kapal yang melintas. Selain itu, BCC memiliki aplikasi yang dapat memonitor kesiapan alut darat, laut, dan udara di seluruh Kantor Pencarian dan Pertolongan, sehingga setiap saat BCC dapat mengetahui kekuatan alut SAR yang akan digunakan untuk menunjang operasi pencarian dan pertolongan.

2. Siaga Khusus

Siaga SAR khusus merupakan siaga yang dilaksanakan dengan mendekatkan dan menggelar sumber daya Pencarian dan Pertolongan pada wilayah dan/atau situasi khusus yang berpotensi menimbulkan kecelakaan (pesawat udara, kapal, dan penanganan khusus), bencana, dan kondisi membahayakan manusia. Siaga SAR Khusus meliputi:

  • Hari libur nasional;
  • Hari besar keagamaan;
  • Hari perayaan tradisi dan budaya;
  • Kunjungan pejabat tertinggi dan tinggi negara;
  • Kegiatan pariwisata, olah raga internasional, nasional dan daerah; dan
  • Pada status bencana. (Sumber basarnas.go.id)

Dalam peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor: PK. 4 TAHUN 2017 tentang Unit Siaga Pencarian dan Pertolongan pasal 5 menyebutkan fungsi unit Siaga Pencarian dan Pertolongan menyelenggarakan:
a. pelaksanaan siaga Pencarian dan Pertolongan secara terus menerus selama 24 (dua puluh empat) jam setiap
hari;
b. penyiapan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Pencarian dan Pertolongan; dan
c. pelaksanaan tindak awal dan Operasi Pencarian dan Pertolongan.

Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar meresmikan kantor Unit Siaga SAR Polewali Mandar, bertempat di kompleks stadion H.S Mengga, Jumat (12/11/2021).

AIM mengatakan, bahwa Unit Siaga SAR memang sangat dibutuhkan di Kabupaten Polewali Mandar. Karena Polman merupakan daerah yang rawan bencana, sehingga sangat  tepat bila ada unit SAR di Polman melihat kondisi geografis dan juga perlu dukungan sarana dan prasarana kebencanaan serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai.

“Waktu Pak Arif perwakilan SAR meminta untuk serius membuka Unit BASARNAS di Polewali Mandar saya langsung mengiyakan” ujarnya.

Bupati AIM menambahkan, pihaknya menyambut baik dan berterimakasih atas keberadaan Unit SAR di Kabupaten Polewali Mandar dan siap memfasilitasi dan membantu kebutuhan Unit SAR Polewali Mandar, sebagai bentuk komitmennya dalam melayani masyarakat dan sebagai tanggung jawab kemanusiaan.

Kegiatan peresmian ini dirangkaian dengan kegiatan simulasi kecelakan roda 4 dengan melibatkan semua unsur SAR, baik dari Kepolisian, Kodim 1402, Perhubungan, BPBD, dan PMI.

Sumber: Prokopi Polman dan basarnas.go.id