MAMUJU – Berada di atas angka Nasional, namun pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Barat, cenderung melambat dan mencapai angka terendah pada tahun 2016.
Sesuai dengan data yang dipaparkan di Musrenbang RPJMD 2017-2022 yang dilaksanakan di kantor Gubernur Sulbar, Jumat (15/9) kemarin. Tim akademisi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr. Agussalim, SE mengatakan, tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Sulbar berada dititik 11,23. Sedangkan di tahun 2016 terjun bebas ke angka 6,03.
[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]”Jika mengamati pencapaian pertumbuhan ekonomi Triwulan (TW) I dan II, maka pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan akan berada di atas capaian 2016. Tampaknya sulit berada di atas 7 persen karena TW1 7,38 dan TW2 4,78,” urainya.[/perfectpullquote]
Agussalim menuturkan, sumber pertumbuhan ekonomi bersumber dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, penggalian, industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang dan lain-lain.
#SudirmanSyarif