Tradisi Ulang Janji, Menjaga Api Semangat dan Kehormatan

Pramuka

Oleh Adi Arwan Alimin

Gerakan Pramuka salah satu organisasi pendidikan non-formal paling populer yang bertujuan mengembangkan karakter, kecakapan, serta sikap sosial dan kebangsaan. Organisasi ini memiliki beragam tradisi yang berperan penting dalam menjaga dan memperkuat semangat anggotanya.

Salah satu tradisi yang paling mendalam dan bermakna yakni Ulang Janji. Ini bukanlah perayaan seremoni belaka, melainkan suatu momentum refleksi dan penguatan komitmen terhadap nilai-nilai yang diajarkan dalam Satya dan Dasa Darma Pramuka.

Catatan ini akan mengulas makna, tujuan, dan implementasi tradisi Ulang Janji dalam Gerakan Pramuka secara universal, serta bagaimana perannya sebagai pilar dalam menjaga kesinambungan dan esensi kepramukaan.

Tradisi Ulang Janji juga dikenal dengan istilah Renewal of Scout Promise, merupakan salah satu elemen penting Kepramukaan yang telah dilaksanakan sejak berdirinya organisasi ini. Kebiasaan yang memiliki akar filosofi yang kuat, yakni pada gagasan bahwa janji yang diucapkan oleh setiap Pramuka pada saat pelantikan pertama kali sebuah ikrar yang tidak hanya berlaku sekali, tetapi harus diingat dan diperbaharui secara berkala.

Ulang Janji adalah sebuah cara untuk menjaga agar api semangat dan komitmen terhadap prinsip-prinsip Gerakan Pramuka tetap menyala dan terus berkobar dalam diri setiap anggota.

Tradisi Ulang Janji sering dikaitkan dengan peringatan hari kelahiran Lord Robert Baden-Powell, pendiri Gerakan Pramuka dunia. Di banyak negara, Ulang Janji dilakukan bersamaan dengan peringatan yang menandai momen penting dalam perjalanan kepramukaan di masing-masing negara.

Di Indonesia janji diulang itu yakni Tri Satya. Bahwa anggota Pramuka diingatkan akan komitmen mereka terhadap tugas dan tanggung jawab sebagai Pandu, untuk mengukuhkan kembali semangat agar terus melayani masyarakat.