mandarnesia.com — Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar menyampaikan, dari tahun ke tahun pelaku penyalagunaan Narkotika di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sulbar mengalami kenaikan.
Data yang disampaikan dalam sambutannya di rapat koordinasi antara Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan Dinas Kesehatan tersebut, ia juga menguraikan, bahwa pelakunya ada pengguna dan juga menjadi pengedar.
Mengatasi permasalahan tersebut, ia berjanji akan membenahi manajemen ASN di lingkungan Pemprov.
“Itu bukan rahasia lagi. Untuk mengurangi itu, salah satunya kita akan lakukan tes urine,” kata Enny kepada mandarnesia.com saat ditemui di Hotel d’Maleo. Ia bahkan balik bertanya, “Apakah siap untuk dites urine?” Candanya kepada media, Senin (19/3/2018).
Menurutnya, hal tersebut dilakukan jika sosialisasi anti narkotika sudah tidak efektif.
“Tes urinenya harus secara rahasia dilakukan, dan semua harus dapat bagian,” ujarnya.
Ia melihat, tes urine yang selama ini dilakukan sering bocor sehingga tidak ada yang tertangkap.
“Saya tahu kok, apa yang mereka lakukan kalau sudah mau dites urine. Dan kita akan bekerjasama dengan BNNP. Jika ada yang positif kita ada nasehati dan rehabilitasi, kalau tidak bisa? Ya apa boleh buat harus penjara,” ungkapnya.
Enny berharap, pengguna narkotika direhabilitasi, sebab sarana masih mencukupi. Namun jika sudah berat tetap akan dikirim.
“Rehabilitasi bisa di rumah sakit, rehabilitasi Batua yang ada di Sulawesi Selatan, dan juga di Bogor Jakarta,”
Reporter: Sudirman Syarif