Ternyata, Sistem Zonasi di Majene Tak Berjalan Mulus

Reporter : Busriadi Bustamin

MALUNDA,mandarnesia.com-Penerapan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Majene tak berjalan mulus. Selain dipicu persoalan sarana dan prasaran belum memadai, juga Sumber Daya Manusia (SDM) bagi guru masih kurang.

Seperti yang terjadi di SMPN 7 Satap Bambangan, Kecamatan Malunda. Penerimaan siswa tahun ini justru mengalami penurunan. Padahal ada tiga SD pendukung di Desa Bambangan. SDN 31 Rattepunaga, SDN 5 Bambangan, dan SDN 39 Batususun.

Tahun ini, jumlah pendaftar SMPN 7 Satap Bambangan hanya 10 orang. Empat siswa dari SDN 5 Bambangan dan enam siswa dari SDN 39 Batususun. Dan ini mengalami penurunan jika dibanding tahun lalu, yakni 17 pendaftar.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga Kecamatan Malunda, Muslimin, membenarkan jika sistem zonasi PPDB tingkat SMP di Kecamatan Malunda masih menemui kendala.

“Yang menjadi persoalan saat ini, tingkat kualitas siswa. Itu yang dipersoalkan. Karena mereka mau siswanya berkualitas. Ada beberapa tempat, termasuk di SMP 1 Malunda itu, sekolah favorit dan SMP 3 Maliaya,” kata Muslimin, Senin (30/9/2019).

Menurut Muslimin, di SMPN 7 Satap Bambangan juga masih kekurangan guru. Selain itu, sarana dan prasarana tidak memadai.

“Gurunya tidak seberapa. Ini acuan mereka (para orang tua). Mungkin sistem belajarnya belum ini. Walaupun sistem zonasi kita terapkan, tapi sebagian orang tua bersikeras. Karena anaknya mau berkualitas,” jelasnya.

Persoalan kekurangan guru, kata Muslimin, telah disampaikan ke dinas kabupaten. “Terakhir penyampainnya adalah ketika perekrutan P3K, mereka sudah ramu sudah godok, bahwa kekurangan-kekurangan yang tidak terpenuhi setelah perekrututan P3K secara bertahap,” katanya.

Muslimin menyampaikan, idealnya sistem zonasi berlaku semua sekolah dan harus diratakan.

“Artinya, sarana dan prasaran terpenuhi, kemudian jumlah guru memadai, kualitas sumber dayanya memadai. Zonasi susah kita terapkan ini, karena itu yang tidak terpenuhi,” tandasnya.

Ketfot : Salah satu guru di SMPN 7 Satap Bambangan sedang malangsungkan proses belajar mengajar. Dan sejumlah kursi peserta didik juga masih banyak terlihat kosong/Busriadi Bustamin.