Reporter : Busriadi Bustamin
MAMUJU,mandarnesia.com-Kepala SMAN 1 Sampaga Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju, Sudirman, angkat bicara terkait aksi siswa dan guru di SMAN 1 Sampaga.
Menurut Sudirman, permasalahan tersebut sudah diadakan pertemuan dengan pengawas Disdikbud Sulbar, ketua komite, dan rekan-rekan guru.
“Mungkin bapak sudah tahu, bagaimana seorang pemimpin kan, ada unsur kesalahapahaman sebenarnya,” kata Sudirman, Kamis (1/8/2019).
Baca:https://mandarnesia.com/2019/08/siswa-guru-sman-1-sampaga-tuntut-kepsek-mundur/
Terkait tuntutan persoalan anggaran, dirinya sudah menjelaskan kepada siswa. Pernah dua tahun belakangan terjadi kendala. Dari jumlah peserta didik 326 orang yang harus diperhatikan pemerintah, ternyata di dapodik hanya 153 siswa terdaftar.
“Akhirnya kita punya dana ini dua tahun ini, istilahnya boleh dikata masih kurang. Kemarin itu ada juga perintah dari pusat bahwa BOS dapakai untuk pembayaran GTT dan PTT. Sementara harapannya teman GTT dan PTT mungkin ada PNS yang sebagain menanggapi itu, bahwa ternyata dibayarkan oleh sekolah. Nanti tahun 2019 pak, Alhamdulillah proses keuangan sudah agak bagus,” jelas Sudirman.
“Tapi ada sedikit penurunan jumlah siswa. Karena banyak yang tamat sekarang sudah ada sistem zonasi. Jadi terjadi pergesaran, sekitar 150 kuota kita siapkan, biar sampai 50 persen tidak mencapai juga. Disamping zonasi, sudah banyak juga sekolah dibangun. SMAN 1 Papalang, ada SMAN 1 Pangale. Di Sampaga ada SMA ada MAN, jadi terbagi siswa,” sambung Sudirman.
Ketua GTT dan PTT Sulbar Asrar berharap, Disdikbud Sulbar segera menyikapi persoalan tersebut. Karena akan mempengaruhi proses belajar yang sangat mengganggu jalannya pendidikan.
“Hal ini akan memicu ke sekolah-sekolah lain karena ada peristiwa yang akan menjadi pelajaran buat mereka. Bahwa tiap sekolah diperlukan transparansi di sekolah masing masing. Siswa sekarang beda dengan siswa yang dulu. Mereka sudah kritis melihat kondisi keadaan sekolah seperti apa,” harapanya.
Sehingga Asrar juga menegaskan, sesegara mungkin pihak dinas terkait mengambali langkah strategis.
“Demostrasinya sudah masuk dua hari. Artinya apa, keadaan sekolah itu lumayan parah. Kasian siswanya tidak ada proses belajar mengajar,” tegasnya.