mandarnesia.com — Pameran Kesempatan Kerja (Job Fair) 2018 telah berlangsung dua hari. Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Barat memasang target dua kali lipat.
“Target kita hanya 1000 pendaftar, di hari kedua telah mencari 2000 ribu. Kemungkinan akan bertambah lagi,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Barat, Manddareski Salatin saat ditanya wartawan, di ball room d’Maleo Mamuju, Selasa (6/3/2018) pagi.
Diperkirakan pelamar yang mendaftar di Job Fair 2018 akan menebus angka 3000. Pelaksanaan Job Fair dilaksanakan selama tiga hari. Sementara yang akan diterima sekitar 400 orang.
“Kita berharap ada 40 perusahaan yang mendaftar dalam kesempatan kerja ini, tapi hari kemarin hanya ada 23 yang ikut dalam pameran ini,” ungkapnya.
Di Sulbar angka pengangguran terbuka berada pada 3,21 persen. Di bawah tingkat pengangguran Nasional 5,6 pesen. Kabupaten terbanyak berada di Polman.
Kenaikan angka pengangguran dari data bulan Agustus 2017 dibanding dengan data Februari 2017 terus mengalami kenaikan. Akibat dari meningkatnya angkatan kerja.
“Pengangguran tertinggi berada di Kabupaten Polman, dengan jumlah 20 persen. Ini karena jumlah penduduknya paling banyak,” urainya.
Dengan angka tersebut, Manddareski menyebut, penerimaan tenaga kerja tetap mengacu pada kemampuan pendaftaran.
“Tergantung kemampuan yang dia miliki, ketika kemampuannya sama dengan yang dari luar, kenapa kita tidak prioritaskan yang di daerah?” tanyanya.
Tapi jika mereka tidak memenuhi target yang ditentukan, lanjutnya, pasti yang diterima dari luar. “Karena kita ingin ada kompetisi sehingga ada motivasi putra daerah untuk berkompetisi pada kegiatan-kegiatan yang lain.”
“Kalau mereka sudah bekerja di sini lebih dari enam bulan pasti dia akan jadi penduduk di sini,” ujarnya.
Reporter: Sudirman Syarif