TB Nurul Jihad Parang Bebbu dan Mahasiswa Unismuh Makassar Berbagi 300 Bibit Pohon

Citizen : Akbar G
(Pendiri TB Nurul Jihad Parang Bebbu Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolopao Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan)

Merawat alam dengan menanam pohon memiliki banyak manfaat, untuk keberlangsungan ekosistem. Semua masyarakat paham, bahwa pohon memiliki manfaat yang sangat vital, dan berfaedah terhadap kehidupan manusia dan berbagai jenis mahluk hidup di muka bumi.

Manfaat pohon diantaranya membersihkan udara dari pencemaran, menyediakan air bersih, mengendalikan suhu dan kelembaban, pengendalian banjir dan bencana alam, dan tempat tinggal para hewan liar untuk bersarang,berkembang biak, mencari makan dan masih banyak lainnya.

Berangkat dari hal itulah, Taman Baca Nurul Jihad bersama Mahasiswa KKP Plus Unismuh Makassar membagikan pohon jenis mahoni dan jati putih sebanyak 300 pohon kepada masyarakat Parangbebbu, Tombolopao. Minggu (15/03).

“Pohon adalah kehidupan. Pohon merupakan pondasi dasar dalam merawat ekosistem, penopang berbagai sendi kehidupan di bumi. Pohon juga adalah paru-paru bumi karena oksigen yang dihasilkan dihirup oleh mahluk hidup lainnya”, ungkap Akbar.G selaku Founder Taman Baca Nurul Jihad Parang Bebbu.

Sementara itu, Iqra perwakilan dari Mahasiswa KKP Plus Unismuh Makassar mengungkapkan bahwa ” Gerakan menanam pohon harus selalu digaungkan, dan diimplementasikan. Mengingat bahwa pohon merupakan sumber oksigen dan menjaga serta meningkatkan kesehatan tubuh baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, “.

Secara simbolis, pohon dibagikan secara langsung kepada Puang Suki selaku tokoh masyarakat dan tokoh adat di kampung Parang Bebbu . Mewakili masyarakat beliau mengapresiasi tindakan TB Nurul Jihad Parang Bebbu bersama Mahasiswa KKP Plus Unismuh Makassar.

“Sungguh gerakan yang manusiawi, dalam pandangan orang dahulu dikatakan bahwa pohon itu adalah manusia. Pohon juga memiliki sifat seperti kita, ada yang baik, buruk, hidup dan akhirnya mati. Ada yang berperan sebagai dokter (herbal), arsitek (kayu bangunan), tentara (bambu runcing) dan masih banyak lainnya,” pungkas Puang Suki selaku tokoh masyarakat setempat.