Reporter: Karmila Bakri
Polewali, mandarnesia. com–Dinamika guru di segala penjuru tanah air, kian berpolemik, dan tentunya ini menjadi sumber pemantik, terbukanya ruang-ruang produktif, baik yang mampu diakses dengan bantuan internet, maupun diselenggarakan dalam bentuk tatap muka “Sekolah”. SMT pertama kali hadir di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Polman (1/3/2020).
Salah satu program Dompet Dhuafa Sulsel di bidang pendidikan adalah School Of Master Teacher (SMT), merupakan pelatihan guru yang dilakukan selama 12 pekan (3 bulan).
Tujuan SMT adalah menciptakan guru transformatif yang memiliki jiwa pengajar, pendidik, dan pemimpin, kegiatan ini bekerja sama dengan Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa.
Tanggal 1 maret 2020, pukul 08.00-16.00 WITA, di ruang aula Dinas Pendidikan Kabupaten Polman, prosesi pembukaan Stadium General SMT dilaksanakan, 30 guru-guru menjadi peserta.
“Awal mula SGI hadir sejak tahun 2015, disini di mulai perekrutan angkatan pertama, di Indonesia provinsi paling terbanyak melaksanakan SGI adalah NTB dan Sulsel, terakhir di Kabupaten Pare-pare dan Kabupaten Barru. Nah, untuk Provinsi Sulbar, kali pertamanya dilaksanakan di Kabupaten Polman, tepatnya angkatan 41,” ungkap Nurwana (28), selaku manager program Dompet Dhuafa Sulsel.
“Program ini sangat antusias kami gerakkan, sebab melek kondisi guru saat ini, guru harus menjadi agen of change, berubah untuk diri sendiri, menjadi guru profesional, menumbuh kembangkan siswa berkarakter, dan melaksanakan proses pembelajaran berkualitas dan bermakna, ” tegas Nurwana
“Ada pun tantangan kemarin 104 pendaftaran, H-2 kurang lebih hanya 10 orang pendaftar, yah sempat tanggung juga, melihat pendaftar masih minim, namun H-1 dinas pendidikan instruksikan ke pengawas, hingga membludak 104, apakah ini karena faktor pendaftaran online yang tidak tersosialisasikan secara menyeluruh, ataukah ini krn kurang akses,” ungkap Nurwana
“Maksimal umur para pendaftar 40 tahun, ada beberapa guru gugur diseleksi berkas, setengahnya itu diseleksi wawancara, dan micro teaching, tahap seleksi ini di laksanakan oleh kawan-kawan dari SGI, ” tutup Nurwana.
“Mewakili dinas pendidikan Kab. Polman, kami sangat merespon kegiatan SMT, karena dimana dengan adanya kegiatan ini, guru-guru di Polewali Mandar dapat mengembangkan mutu pendidikan, agar guru-guru memiliki kapasitasnya, ” ungkap Rahmaniah selaku kepala seksi GTK SD Dinas Pendidikan Polman.
“Dinas pendidikan Polewali Mandar, akan mengupayakan kedepannya tetap mempererat sinergitas, untuk ruang-ruang pengembangan kapasitas guru, sebab untuk saat ini kami berfokus pada pengembangan mutu kepala sekolah, ” tegas Rahmaniah .
“Visi SMT adalah menghasilkan guru berkarakter 3 P, pengajar, pendidik, dan pemimpin, guru-guru yang masih muda bisa mempertajam metode mengajarnya, guru harus jadi sahabat bagi siswa, administrasi oke, dan menjadi contoh di masyarakat, ” ungkap Rawiah selaku koordinator SGI Sulsel
“Melahirkan guru transformatif, 3p, out put yang ingin dicapai, minimal bisa menjadi role model di sekolah, di KKG, dan bisa menjadi trainer di Kab.Polman, ” ungkap Rawiah
“Dukungan pemerintah, yang luar biasa semoga berkelanjutan, besar harapan sedianya pemerintah daerah dapat mensuport, dengan adanya angkatan SMT ini, agar semakin banyak guru yang terlatih kedepannya, ” tegas Rawiah
“SMT ini merupakan kegiatan yang sangat positif, tentunya kita sebagai guru ada metode-metode yang diajarkan, untuk digunakan dikelas, dan kita akan diberi display sehingga anak didik tidak bosan, ” ungkap Rudianto selaku guru SDN 035 Inpres Bussu, Kec. Tapango.
“Kegiatan ini dilaksanakan mulai 1 maret -31 Mei 2020, selama seminggu sekali, hal ini dimanfaatkan untuk menambah ilmu bersama SGI, ” ungkap Rudianto
“Kami berharap setelah kegiatan School Of Teacher Master ini, dari 30 orang guru hebat yang telah dididik, mampu menjadi agen of change, bukan hanya sekadar di sekolah tapi di seluruh wilayah Kab. Polewali Mandar, ” tutup Rudianto sekaligus ketua terpilih SMT angkatan 41.