MAJENE, mandarnesia.com–Warga Lingkungan Passarang Selatan, Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, merasakan penderitaan tahunan saat kemarau panjang melanda daerah ini.
“Kami ini sangat menderita akibat persoalan rutin krisis air bersih. Suplai air dari PDAM yang menjadi sumber utama juga tak bisa diharapkan. Kondisi itu terjadi sejak dua bulan terakhir ini sudah tak mengalir ke rumah warga,” kata Marnia salah seorang ibu rumah tangga asal Lingkungan Passarang Selatan ketika mengadukan masalah ini ke calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma, Minggu, (8/11)2020.
Menurutnya, persoalan krisis air bersih merupakan persoalan tahunan. Anehnya, pemerintah daerah tak pernah memberi solusi atas masalah pelik ini.
Lebih miris lagi kata Marnia, angsuran rutin bulanan yang dibayar ke PDAM lancar. Bahkan, iuran bulanan yang awalnya hanya Rp30.000/bulan naik dikisaran angka Rp40.000 lebih setiap bulannya.
Karena itu kata dia, pemerintah daerah diharapkan dapat menghadirkan solusi bijak untuk kepentingan masyarakat Majene.
Terhadap masalah ini, calon wakil bupati Majene, Arismunandar Kalma berjanji akan memberikan perhatian khusus terhadap persoalan krisis air bersih.
“Kita akan mencari solusinya. Siapa tahu di daerah ini ada titik air yang dapat di bor. Atau kita cari solusi yang lain,” kata Arismunandar Kalma.
Aris menambahkan, dirinya bertekad bulat maju di Pilkada Majene, untuk merubah tatanan kehidupan ekonomi masyarakat.
“Terlalu banyak kebijakan yang lahir tidak menguntungkan rakyat. Kami hadir untuk menata ulang dan ingin melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan di daerah ini,” ujar Arismunandar Kalma.(*)