MAJENE, mandarnesia.com — Perangkat Adat Adolang Abd Rasyid Lewa (Sarukkayyang Oroang) di Ratte menyayangkan pihak panitia pelaksana kegiatan pengukuhan adat Timbogading dan pagelaran budaya Mandar.
“Perangkat adat Adolang sangat keberatan jika pada kegiatan itu ada yang mengatasnamakan adat Adolang. Kemudian acara itu bertema pengukuhan tapi pada poin utama pelaksanaan adalah pelantikan Maraqdia Timbogading dan perangkat adat Timbogading,” kata Abd Rasyid, Jumat (12/7/2019).
Dijelaskannya, undangan yang disebar panitia, yang bertandatangan menyetujui atau mengetahui adalah Bupati Majene Fahmi Massiara.
“Dalam artian bupati tidak mengindahkan permohonan seluruh perangkat adat Adolang agar bupati tidak ikut melibatkan diri pada kegiatan sangat keliru yang dilakukan oleh panitia pengukuhan lembaga adat Timbogading,” jelasnya.
Dikatakannya, perangkat adat Adolang beberapa kali menemui bupati Majene di rumah jabatan. “Sudah dua kali bertemu langsung dengan bupati bahkan Ketua Adat Adolang (Pappuangan Adolang) Gading Corai meminta dengan sangat agar bupati tidak menyetujui kegiatan ini.”
Kemudian kata Dia, bupati Majene kurang teliti dalam hal penandatanganan surat undangan.
“Karena pada susunan acara di poin 10 ada agenda pemberian gelar maraqdia malolo kepada bupati oleh maraqdia Timbogading Harun Hadaming, itu ditiadakan. Kenapa pada saat sebelum tanda tangan itu tidak dihapus memang,” tutupnya.
Reporter: Sudirman Syarif