Reporter: Sudirman Syarif
MAJENE, mandarnesia.com — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Majene menjelaskan, kawasan cincin api tidak hanya di Sulbar, hampir seluruh Wilayah Indonesia juga dilalui.
Menyikapi potensi gempa ke depan di Wilayah Mamuju, BMKG Majene menilai, baiknya merencanakan bangunan yang kokoh, jika hendak mendirikan bangunan. Perkokoh bangunan yang sekiranya sudah rapuh dan rawan roboh terhadap guncangan sebagai tindakan pencegahan.
“Tindakan antisipasi lainnya bisa dengan mengatur tata letak perabotan rumah. Seperti menaruh benda berat di bawah agar tidak menimpa penghuni rumah jika sewaktu-waktu terjadi gempa,” kata Staf BMKG Majene Hadi Nur Rohman kepada mandarnesia.com, Kamis (29/10/2020).
Selain itu, menyiapkan peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Yang terpenting tetap tenang, serta tidak perlu panik. “Karena sebenarnya yang menimbulkan korban jiwa bukanlah gempa buminya, namun runtuhan bangunan yang tidak tahan gempa,” jelas dia.
“Dan juga untuk potensi gempa susulan ini dapat dikategorikan kriteria gempanya tidak dirasakan dan tidak merusak. Jadi diimbau agar tidak perlu panik, dan mudah terpengaruh oleh isu hoaks yang tidak bertanggung jawab,” tutupnya.