Saka Adhyasta Pemilu, Menggalang Kaum Muda

MAMASA – Koordinator Divisi Pencegahan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu, Sulbar Supryadi Narno, mengatakan pihaknya terus menggelar sosialisasi pengawasan partisipasif terhadap sasaran strategis.

Di Mamasa, Kamis (16/11) misalnya, Bawaslu Sulbar kembali menggelar Kemah Bhakti Adhyasta yang melibatkan 43 peserta dari berbagai Pramuka Penegak di Mamasa. Perwakilan gugus depan itu mendapat beragam materi kepemiluan selama dua hari.

“Kita berharap Pramuka kelompok pemilih pemula dari masyarakat yang masih muda ini dapat menjadi bagian penyelenggaraan pemilu. Sebagai salah satu alternatif,” tutur Supryadi kepada mandarnesia.com di kompleks Matana II Mamasa, Kamis malam.

Menurut Supriadi, penyelenggara pemilu harus netral, dalam artian tidak pernah terlibat dalam partai politik setidak-tidaknya lima tahun belakangan. “Dengan rekrutmen yang dilakukan dari awal, adik-adik ini bisa mempersiapkan diri lebih baik,” sebut pimpinan Bawaslu berdarah Mamasa ini.

“Saat ini sangat susah mencari anak muda yang belum masuk menjadi anggota partai,” ujarnya lagi.

Di tempat yang sama Ketua Panwaslu Mamasa, Patrick mengakui bahwa kehadiran Satuan Karya Adhyasta yang sedang dalam rintisan Bawaslu RI itu, akan sangat membantu agenda pengawasan Pemilu. “Ini sesuatu yang sangat baik,” sebutnya ringkas.

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Kwarda Gerakan Pramuka Sulbar, Adi Arwan Alimin mengatakan, “Peran serta, dan pengetahuan kepemiluan sejak dini itu sangat strategis bagi kaum muda.”

Disebutkan pula, dalam Kepramukaan, anak-anak Pramuka atau peserta didik sejak awal telah diajarkan sistem nilai Dasa Darma tentang “Patuh dan Suka Bermusyawarah”.

“Memilih pemimpin regu atau sangga dalam Gerakan Pramuka telah memberikan nilai pendidikan sangat tinggi, mengenai cara memilih pemimpin yang diikuti sikap saling menghargai. Di Kepramukaan anak-anak yang memilih pemimpinnya, bukan atas intervensi Pembina,” sebut Adi Arwan penulis buku Pedoman Kepramukaan ini.

Kamis malam, agenda Kemah Bakti yang diselimuti suhu 16 derajat itu disudahi dengan upacara Api Unggun.

#AyubKalapadang