Rumah Kemasan Polewali Mandar, Pentingkah?

Salah satu upaya dari masalah tersebut di atas adalah dengan menyediakan sarana seperti Rumah Kemasan, sehingga semua produk lokal benar-benar 100% dari daerah Polewali Mandar. Mulai dari bahan baku, pengolahannya sampai pada pengemasan produk tersebut.

Sebenarnya pihak Disperindag sudah melakukan proses pengemasan, namun masih belum maksimal hasilnya, sehingga dibutuhkan upaya untuk menuju ke hasil yang lebih baik. Masih banyak sarana yang dibutuhkan dan masih perlunya upgrading SDM untuk mengelola. Jangan sampai produksi bagus, disukai orang luar, tapi kalah di perwajahan.

Ada tiga produk yang serius mendadani produknya, yaitu Coklat Macoa, milik Satrio seorang pemuda di Wonomulyo, kemudian Kopi Cap Maraqdia juga Zulfihadi ownernya, pemuda yang fokus mengurus kopi, mulai dari perkebunan kopinya sampai produknya dapat dinikmati pelanggannya. Lalu ada juga sarung tenun Malolo, yang dari segi kemasan sudah dikerjakan apik. Ketiga produk tersebut di atas sudah mendandani produknya dengan cara-cara yang layak.

Lalu bagaimana dengan UKM yang lain? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan menyediakan sarana rumah kemasan, sehingga produk mereka layak untuk dipasarkan, dimanapun dan kapanpun.
Jadi, pentingkah rumah kemasan?

Kenapa produk snack dari luar Sulawesi Barat khususnya Polewali Mandar banyak menyerbu daerah kita, karena kemasan mereka dan packing mereka mampu bertahan dari proses pengiriman. Sehingga jika kemasan bisa sama dengan produk yang merinsek ke daerah kita, jajanan lokal juga bisa digantung atau dipajang di gerai-gerai penjual seluruh pelosok Polewali Mandar dan Sulawesi Barat.

Ada beberapa contoh rumah kemasan yang bisa dijadikan perbandingan misalnya Rumah Kemasan UKM yang ada di Cengkaeng, Jakarta Barat, Rumah Kemasan atau Pusat Kemasan UKM Jogja yang ada di Jalan Ringroad Selatan, Tamantirto, Kasihan, Ngrame, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tentunya masih banyak lagi rumah kemasan di kota lain, selebihnya di googling aja ya.