Ribuan Vespa Meriahkan Pinrang Scooter Day

PINRANG, Mandarnesia.com — Berbagai jenis vespa kontes di Pinrang Scooter Day. Mulai dari klasik hingga modifikasi ektrim (sebutan bagi pengendara scooteris yang memodifikasi kendaraanya hingga mengesampingkan keselamatan).

Vespa kongo pabrikan tahun 1961 menjadi juara dalam lomba klasik. Vespa pabrikan Italia itu mengungguli beberapa vespa jenis lain.

Jika dihitung, usia Vespa tersebut telah mencapai 57 tahun. Berdasarkan penilaian tim juri, motor tersebut masih memiliki orisinal pabrikan sekitar 80 persen. Mulai dari cat, lampu, sadel, serta oderdil lain hingga beberapa baut yang masih keluaran pabrik Italia.

Ribuan Vespa Meriahkan Pinrang Scooter Day
Foto: Beberapa motor vespa peserta kontes klasik

Menurut salah satu juri, motor orisinal seperti itu sudah dapat dimahar Rp 50 jutaan hingga lebih.

Penggemar motor vespa memang memiliki perbedaan dengan beberapa komunitas motor lain. Sebagian scooteris memilih mengunakan vespa, selain karena antik, menurut mereka vespa membuatnya mudah memiliki teman.

Selain itu, bagi sesama pengguna mesin kanan itu, juga memiliki sikap solidaritas tinggi. Jika ditemukan macet di jalan, sesama pengguna vespa meskipun tidak saling kenal akan singgah untuk membantu. Meskipun itu hanya mendorong hingga ke pintu SPBU.

Beberapa modivikasi vespa terpanjang juga dilombakan di acara yang dilaksanakan di Stadion Pinrang. Motor vespa dengan panjang sekitar 8 meter menjadi pemenang.

Foto: Salah satu peserta kontes Vespa terpanjang

Kepada mandarnesia.com, Alfin menyampaikan ada sekitar 2.000 peserta yang datang dari wilayah luar Kabupaten Pinrang. Seperti dari Segkang, Palopo, Makassar, termasuk wilayah utara pulau Sulawesi, Pasangkayu, Mamuju, Majene, Polman hingga scotteris dari Palu.

“Berdasarkan registrasi bagi setiap scooteris yang masuk ke acara hampir mencapai 2.000, itu yang terdata. Sementara sebagian lagi hanya masuk saja tanpa registrasi,” kata Alfin kepada mandarnesia.com, Ahad (23/12/2018).

Motor yang tak  lagi diproduksi ini, sudah langka di pasaran. Selain karena stoknya yang mulai berkurang, beberapa pemilik juga menolak untuk menjual meskipun motornya harus hancur di dalam gudang. Terkadan vespa memiliki sejarah perjalanan hidup menjadi alasan pemilik menolak melepas kendaraan lawas tersebut.

Reporter: Sudirman Syarif