MANDARNESIA.COM, Wonomulyo — Rektor Institut Hasan Sulur (IHS) Sulawesi Barat secara resmi melepas mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan yang akan mengikuti Praktik Klinik Kegawatdaruratan di RSUD Hajja Andi Depu Polewali Mandar, Senin (29/12/2025).
Sebanyak 40 mahasiswa, terdiri atas 6 laki-laki dan 34 perempuan, akan melaksanakan praktik klinik terhitung mulai 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi kalender akademik sekaligus tahap akhir dalam proses penyelesaian studi mahasiswa DIII Keperawatan IHS.
Ketua Program Studi DIII Keperawatan IHS, Hamdan Nur, S.Kep. Ns M.Kes. menegaskan bahwa praktik klinik kegawatdaruratan ini dirancang untuk mencapai kompetensi akhir mahasiswa sesuai capaian pembelajaran lulusan.
Hamdan juga mengingatkan mahasiswa pentingnya menjaga etika, disiplin, dan profesionalisme selama berada di lingkungan rumah sakit.
“Mahasiswa harus menjaga etika dalam bertutur kata dan bersikap, baik kepada pasien, tenaga kesehatan, maupun sesama mahasiswa. Praktik ini bukan hanya mengasah keterampilan klinik, tetapi juga membentuk karakter dan tanggung jawab profesional,” ujar Hamdan.
Sementara itu, Rektor IHS Sulawesi Barat Dr. Agusnia Hasan Sulur dalam sambutannya menekankan bahwa praktik klinik ini merupakan fase krusial dalam perjalanan akademik mahasiswa. Oleh karena itu, seluruh peserta diminta untuk menjaga nama baik almamater dan mematuhi seluruh aturan yang berlaku di RSUD Hajja Andi Depu.
“Tahap ini adalah proses akhir sebelum menyelesaikan perkuliahan. Jaga sikap, patuhi tata tertib, dan tunjukkan bahwa mahasiswa IHS memiliki kompetensi dan etika yang baik. Kampus IHS memiliki track record yang positif di RSUD Andi Depu, dan itu harus terus dijaga,” tegas Rektor.
Diketahui, seluruh mahasiswa peserta praktik klinik ini merupakan penerima beasiswa Yayasan Tomatindo Dilimboro, yang selama ini konsisten mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Melalui praktik klinik kegawatdaruratan ini, diharapkan mahasiswa DIII Keperawatan IHS mampu mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional dalam menghadapi situasi kegawatdaruratan, sekaligus siap memasuki dunia kerja sebagai tenaga kesehatan yang kompeten dan berintegritas. (rls/*)








