Laporan: Andi Annissa, Tim Humas UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Polewali Mandar
MANDARNESIA.COM, Polewali — Suasana riuh penuh semangat terdengar di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Polewali, Kamis (13/11/2025) pagi.
Puluhan anak dari RA Islam Al-Kafaa bersama RA se-Kabupaten Polewali Mandar tampak antusias mengikuti simulasi tanggap darurat kebakaran yang digelar UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Polewali Mandar.
Kegiatan bertajuk “Projek Kokurikuler Keselamatan dan Keamanan Anak: Emergency Drills Pemadam Kebakaran (Simulasi Menghadapi Keadaan Darurat)” ini merupakan bagian dari program edukasi keselamatan anak usia dini yang diinisiasi oleh pihak sekolah.
Koordinator Lapangan Damkar Polman, Jabir Nugroho, memberikan edukasi langsung kepada anak-anak tentang pengenalan alat pemadam api ringan (APAR), cara memadamkan api kecil, hingga teknik penyelamatan diri jika terjadi kebakaran.
“Edukasi seperti ini penting dilakukan sejak usia dini agar anak-anak tidak panik saat menghadapi situasi darurat. Selain itu, kami ingin menanamkan nilai tanggung jawab dan keberanian,” ujar Imran, S.IP., M.M., Kepala UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Polewali Mandar.
Dalam sesi simulasi, petugas juga mengajak anak-anak bermain air menggunakan selang pemadam. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa diajak mencoba menyemprotkan air dan menaiki mobil pemadam kebakaran berkeliling halaman sekolah.
RA Islam Al-Kafaa, yang berdiri sejak 3 Maret 2017 di bawah naungan Kementerian Agama, dikenal aktif mengembangkan pembelajaran berbasis pengalaman langsung (experiential learning) bagi peserta didik usia dini.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara petugas Damkar dan para siswa. Anak-anak tampak bangga memegang helm pemadam dan berpose di depan mobil merah besar simbol keberanian dan kesiapsiagaan.
Melalui kegiatan ini, Damkar Polman kembali menegaskan komitmennya menjalankan fungsi edukatif dan preventif, tidak hanya menanggulangi kebakaran, tetapi juga menanamkan budaya keselamatan sejak dini kepada masyarakat. Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Daerah untuk membangun budaya tangguh dan peduli bencana sejak usia dini. (AA/WM)










