POLEWALI, mandarnesia.com — Sebelas mahasiswa Universitas Al-Asyariah Mandar dari berbagai jurusan melaksanakan Program Unasman Membangun Desa (PUMD).
Program ini berjalan untuk melengkapi pengabdian masyarakat sebagai syarat penyelesaian studi. Selama 40 hari mereka akan melaksanakan program dan bersinergi dengan program desa.
Wakidi, Kepala Desa Banato Rejo menyebutkan bahwa potensi yang ada di Banato saat ini adalah tanaman holtikultura.
“Desa Banato tengah melakukan gerakan agar masyarakat ke depan bisa paham dan berpenghasilan lewat program ini. Sudah banyak jenis buah yang ditanam, seperti lengkeng, anggur lokal hingga impor, jambu kristal, durian, apel putsa, pepaya, dan beberapa jenis buah yang lain. Jika ini dikembangkan, masyarakat bisa hidup mandiri,” jelas Wakidi.
Naim Irmayani, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Banato mengiyakan, program Banato memang luar biasa. Hanya butuh didampingi, memperbaiki perencanaan dan pemerataan program kepada seluruh masyarakat agar semua merasakan manfaatnya.
“32 program utama yang dapat dijalankan, mahasiswa tentu saja harus melihat potensi desa yang ada,” sebut Naim.
Sementera Rektor Unasman Hj. Chuduriah Sahabuddin, menyebutkan bahwa melalui program ini mahasiswa diharap mampu membuat produk dan membantu pihak desa lebih baik ke depan. (rilis)