Pulau Gusung Toraja, “Golden Triangle” Destinasi Pariwisata Sulbar Marasa Bagian 2

Oleh: Ir. Riri Gosse MT.

Daya Tarik Wisata Pulau Gusung Toraja

Pulau Gusung Toraja merupakan pulau kecil tak berpenghuni seukuran lapangan bermain sepakbola. Daya Tarik wisata yang ditawarkan adalah wisata alam bahari dengan pesona yang dapat diandalkan sebagai Destinasi Pariwisata Sulbar Marasa Super Prioritas dengan sajian pilihan wisata yang menarik bagi para wisatawan. Dimulai dari berjalan menyusuri pasir putih sambil memandangi sunrise yang bersinar keemasan dari bagian timur, melihat jejeran mangrove di pesisir pantai atau terumbu karang di laut yang dangkal. Ketika matahari sudah keluar dari peraduannya, berenang, snorkeling dan diving atau berjemur merupakan pilihan tepat untuk melakukan aktifitas tersebut. Setelah puas bermain di pantai, di siang hari wisatawan dapat menikmati barbeque yang dibuat sendiri atau memesan jenis makanan lainnya dari penyedia makan minum yang ada di pulau.

Pulau Gusung Toraja dikelilingi dengan pasir putih yang memiliki pesona sangat menawan. “Jangan lupa pake sendal” begitu tertulis di entrance pulau ini. Berjalan kaki di pesisir pantai memang memberikan sensasi bagi wisatawan. Dibutuhkan waktu sekitar 15 (lima belas) menit untuk mengelilingi pulau ini dengan menggunakan alas kaki!

Spot wisata lainnya yang dapat dinikmati oleh wisatawan antara lain adalah bermain ayunan, tiduran sambil membaca buku di hammock ataupun istirahat sejenak di dalam tenda. Menjelang sore hari, wisatawan bisa memancing, berperahu dengan perahu motor bercadik (sandeq) yang disewa dari nelayan. Bagi yang memiliki jet sky, bisa membawa ke pulau ini. Aman untuk berkeliling dari satu pulau ke pulau lainnya sambil mengendarai jet sky. Tidak jauh dari pulau kecil ini terdapat beberapa PP kecil seperti pulau Battoa, pulau Tangnga, pulau Dea-dea dan pulau Karamasangang ataupun ke pulau Panampeang. Karena keterbatasan waktu kami berempat tidak dapat menikmati semua atraksi wisata yang ada di pulau ini. Jika wisatawan mengunjungi pulau ini untuk berlibur, jangan lupa membawa sunblock.

Wisatawan dapat membuat dokumentasi, berfoto selfi dari pagi hingga petang. Disore hari wisatawan akan menyaksikan sunset yang mempesona.  Bagi para fotografer bawah laut, dokumentasi bentang alam pulau ini dapat dijadikan sebagai dokumentasi yang menawan. Gradasi warna destinasi ini menyajikan warna pasir putih, laut dangkal berwarna biru muda serta paduan warna biru laut dibagian lautnya yang agak dalam akan menghasilkan gambar foto yang sangat indah. Di malam hari, wisatawan dapat merasakan kesejukan hembusan angin laut, suasana pulau yang hening sambil memandang keindahan bintang dilangit. Dari kejauhan terlihat kerlip cahaya perahu nelayan yang mencari ikan sambal menikmati santap malam dengan membuat barbeque dibantu oleh pengelola pulau.

Amenitas Pulau Gusung Toraja

Walaupun amenitas yang dimiliki masih sederhana dan terbatas, namun setiap weekend dan hari libur pulau Gusung Toraja hampir selalu dipenuhi wisatawan lokal dan domestik  (terutama wisatawan dari kabupaten Pinrang) yang kami jumpai sedang asik membuat barbeque di tepi pantai. Di pulau ini tidak tersedia hotel, yang ada hanya gazebo, mushallah dan rumah peristirahatan yang terlihat kurang terawat. Khusus bagi pencinta wisata petualangan alam bahari, bisa membawa dan mendirikan tenda. Menginap dan menghabiskan malam di pulau ini sambil mendegarkan suara ombak yang pecah di bibir pantai sambil merasakan hembusan angin laut. Jangan lupa membawa jaket jika bermalam di pantai atau di pulau.

Untuk pilihan wisata keluarga yang trending dimasa pandemi seperti pulau Gusung Toraja ini menjadi salah satu pilihan. Di tengah pulau ini, terdapat fasilitas KM/WC, kios makan minum dan penjualan cindera mata. Bagi pengelola sebaiknya menambah jumlah KM/WC, biar pengunjung tidak perlu mengantri. Kami menyarankan kepada pengunjung/wisatawan yang akan berkunjung, sebaiknya membawa bekal makanan dan minuman agar bisa aman bersantai sekaligus bermain di pantai dengan nyaman. Jangan lupa membawa kantong sampah. Sangat membantu pengelola dalam menjaga kebersihan pulau Disisi lain pulau ini terdapat sebuah panggung permanen yang biasa dipergunakan ketika ada event di pulau ini.

Kebutuhan utama yang menjadi keterbatasan Pulau Gusung Toraja, tidak dapat menyediakan air tawar. Di pulau ini tidak tersedia penyulingan air tawar sehingga untuk memenuhi kebutuhan air tawar harus di supplay secara rutin dari kelurahan Ammasangan dan sekitarnya. Wisatawan dapat membeli air tawar dari petugas yang mengelola KM/Toilet atau memesan langsung kepada pengelola sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

Organisasi Pariwisata Pulau Gusung Toraja

Merujuk pada PP No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025, Kelembagaan Pariwisata merupakan “kesatuan unsur beserta jaringannya yang dikembangkan secara terorganisasi, meliputi pemerintah, pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, sumber daya manusia, regulasi dan mekanisme operasional secara berkesinambungan guna menghasilkan perubahan ke arah pencapaian tujuan di bidang kepariwisataan”. Dalam Perda Provinsi Sulawesi Barat No. 1 Tahun 2018 tentang RIPPAP Sulawesi Barat Tahun 2018-2025 terdapat 3 (tiga) unsur utama kelembagaan pariwisata provinsi Sulbar, yaitu : Pemerintah – Swasta – Masyarakat. Ketiga unsur ini belum didetailkan sebagaimana yang terdapat dalam Permenpari No. 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan yang menjelaskan secara rinci tentang unsur kelembagaan destinasi pariwisata, meliputi : unsur pemerintah (pusat/provinsi/kabupaten/pokdarwis) – akademisi – swasta – masyarakat – media massa. Berdasarkan pemantauan kami, untuk sementara kelembagaan dan stakeholder pariwisata umumnya di kabupaten Polewali Mandar dan khususnya di pulau Gusung Toraja terdiri dari pemerintah kabupaten dan pokdarwis, swasta, masyarakat dan media massa.

Pengelolaan Wisata di Pulau Gusung Toraja

Berdasarkan hasil kunjungan kami ke pulau Gusung Toraja dan menjadi bagian perjalanan inspiratif Golden Triangle Destinasi Pariwisata Sulbar Marasa Super Prioritas di Polewali Mandar, pengunjung atau wisatawan yang datang ke pulau ini akan menemukan Kelompok Darmawisata (POKDARWIS) selaku pengelola wisata di bagian entrance pulau ini, di bawah rindangnya pepohonan tidak jauh dari dermaga. Tugas bagian kedatangan hanya menerima dan mendata/mencatat wisatawan yang berkunjung ke pulau ini. Petugasnya dilengkapi dengan masker, sebuah meja sederhana, buku tamu dan tempat mencuci tangan dengan sabun. Seperti halnya di dermaga Bajoe, belum tersedia alat pengukuran suhu untuk wisatawan pada saat berkunjung. Tidak jauh dari area entrance terdapat papan informasi yang berwarna warni, menambah semarak kesederhanaan bagian penerimaan pulau ini.

Secara langsung pokdarwis menyediakan jasa dan fasilitas wisata di pulau ini  sehingga keuntungan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sebagai anggota pokdarwis. Pengelolaan wisata tidak hanya pada pengadaan dan penyediaan fasilitas wisata saja, tetapi juga pengelolaan lingkungan hidup di pulau dan di laut yang dilakukan untuk keberlanjutan ekosistem di pulau Gusung Toraja akibat aktifitas yang dilakukan oleh wisatawan. Pengelolaan lingkungan hidup tersebut di antaranya adalah menjaga terumbu karang yang ada, menanam vegetasi maritime sebagai pelindung pulau sehingga suasana pulau terasa sejuk dan terlindungi dari panasnya matahari di siang hari. Selain itu, pokdarwis pulau Gusung Toraja juga peduli mencegah kerusakan lingkungan dengan cara melarang membuang sampah sembarangan dan limbah plastic. Secara rutin kelompok darma wisata ini membersihkan pantai karena peduli dengan hal-hal tersebut untuk keberlanjutan lingkungan hidup pulau Gusung Toraja.

Terakhir, ayo wisata #DiPulaugusungtorajaAja, ayo wisata #DiPolewalimandarAja, ayo wisata #DiSulbarAja.

Disadur dari buku Golden Triangle Destinasi Pariwisata Sulbar Marasa Super Prioritas.