Puisi-Puisi Karya B.B. Soegiono, dari Probolinggo

YANG RUNTUH HANCUR

 

musim-musim gugur bersemi dalam luka. dengan runtuh gedung yang mengembun di batu dada. semenjak semak-semak itu berduri tajam. kutanamkan raja benih demi sekelopak bunga. yang kau genggam di tanganmu.

kelelawar-kelelawar berpesta mencari makan. dalam puting gelap yang tak berjendela. musang-musang semakin tajam memandang. ke pucuk daun bukit papaya. namun tiada akan terganti madu beruang yang hilang; dan bersentuhan langsung dengan kerang-kerang. yang tenggelam di lumpur danau.

bola-bola mata akan mengerdil ke dalam. sedangkan jendelanya akan semakin memeras. hingga berderai mengalir ke pelipis kiri-kanan. tonggak-tonggak bumi akan rapuh semua; dan bintang-bintang ‘kan mengukus dalam cerita.

suara-suara kodok ‘kan terus menggema dalam tempurung kura-kura. sementara biawak di sungai salah masuk kelubang buaya. kadal banyak berekor bunting. bergeol-geol di tengah tumbang pohon nangka.

kemudian kupandangi setiap hari bening mata ikan. yang berbaris disepi danau. dengan putik teratai yang runtuh. kala sengat pelangi menjadi lebah penghianatan cinta. lalu telur-telur busuk turun tak bersarang. berbau amis, bercampur kumuh lender. dalam tetas gelumang hatiku yang hancur.

 

September 2018