DUKA HARI BURUH
kemarin, pada tanggal 01 Mei
perayaan Hari Buruh Dunia
ditikam dengan kejadian
penyerangan berduka tragedi Bandung
baju-baju hitam
dan segala spanduk warga
yang gelap sesuai dengan kata-kata
yang dibawanya
turun ke jalan
meminta keadilan
pada pemerintah yang makin dekat
dengan pengusaha
dengan orang-orang berumah mewah
halaman berpagar besi
tempat tidur berkasur spring bed
berlantai keramik mengkilau
lengkap dengan kolam renang
perusahaan di mana-mana
punya toko-toko besar
harta tumpah ruah
bergelimang, mencari penampungan
di segala bank
bingung akan menyimpannya di mana?
menyisiri semua mesin ATM.
kemarin, pada tanggal 01 Mei
peringatan Hari Buruh Dunia
Bandung terluka, berdarah
dengan penyerangan dilakukan aparat
yang tanpa dalil mengambil tindak.
menyiksa dengan keji
memplontos kepala mereka seenaknya
yang seharusnya mereka lakukan kepada
orang-orang perampas tanah
yang mengatasnamakan milik negara
kepada koruptor yang sewenang-wenang
mencuri uang dan harta jatah seluruh rakyat
kepada pengusaha yang tirani
yang memanfaatkan kekayaannya
untuk membeli kebenaran ataupun;
menukar dengan segala bentuk-bentuk kebusukan
tapi…kenapa mereka yang seharinya
membawa senapan dan pistol genggam itu,
tidak berani mengambil tindakan?
tapi…justru kepada mereka yang ingin memberitahu pemerintah,
bahwa para buruh juga ingin merayakan dirinya,
menjadi terhormat seperti mereka
yang memiliki mobil-mobil peribadi, kapal-kapal peribadi,
dan pesawat-pesawat peribadi
senapan dan pistol genggal itu justru songgak
mengancam dengan dalil tindakan perusakan?
ke mana sesungguhnya pemerintah?
ke mana sesungguhnya negara yang katanya tempat berlindung rakyat?
ke mana sesungguhnya keadilan itu pergi, memburu orang-orang salah
mengapa semuanya menjadi serba terbalik?
orang-orang salah dilindungi
orang-orang benar dihakimi
keadilan pergi seenaknya
berlari dan bersembunyi ke bawah meja-meja kantor
tempat pemerintah merancang bisnis
dengan cara membunuh, merampok, merampas,
dan menghianati anak kandungnya sendiri.
01 Mei 2019