Mandarnesia.com — Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengumumkan lima nama komisoner terpilih KPU Provinsi Sulawesi Barat, sudah bisa dipastikan kepemimpinan baru untuk mengawal demokrasi di Sulbar segera beralih.
Lima anggota yang terpilih, empat di antaranya adalah penyelenggara Pemilu di tingkat kabupaten dan provinsi. Sementara satu lainnya merupakan akademisi di Perguruan Tinggi Negeri Univesitas Sulaewesi Barat.
Mereka masing-masing antara lain:
Pertama, Said Usman Umar, ia memiliki pengalaman penyelenggara pemilu yang panjang, mulai dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan saat ini sebagai anggota KPU Kabupaten Polewali Mandar periode 2014 – 2019.
Kedua, Farhanuddin, lelaki yang akrab disapa Farhan ini, merupakan jurnalis TV dan surat kabar yang telah berkecimpung selama lebih dari 15 tahun. Ia juga saat ini terdaftar sebagai dosen di Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Dan, menjabat sebagai ketua Pusat Studi Pemilu dan Politik Lokal (PUSMIPOL) Unsulbar.
Ketiga, Adi Arwan Alimin, ia menjadi satu-satunya anggota KPU Sulbar periode 2013-2018 yang lolos ke periode selanjutnya. Mantan wartawan radio dan surat kabar ini juga pernah menjadi Ketua KPID Sulawesi Barat.
Baca: http://mandarnesia.com/kepemimpinan-baru-kpu-sulbar-segera-dilantik/
Dikenal sebagai penulis produktif. Menulis novel epos sejarah “Daeng Rioso”. Pendiri, dan menjadi Ketua Dewan Kebudayaan Mandar (DKM) periode 2007-2012.
Keempat, Rustang ia adalah Ketua Panwaslu Kabupaten Mamuju Tengah.
Rustang juga memiliki pengalaman yang banyak sebagai pengawas pemilu.
Yang terakhir, Sukmawati M Sila. Merupakan anggota KPU Kabupaten Majene periode 2013- 2018. Ia juga pernah menjadi penyiar radio, dan merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Unhas.
Kamis, 24 Mei 2018 mereka akan dilantik di Jakarta untuk memulai tugas dan tanggung jawab sebagai penyelenggara Pemilu.
Reporter: Sudirman Syarif