Reporter: Sudirman Syarif
POLEWALI MANDAR, mandarnesia.com — Kabupaten Polewali Mandar (Polman) keluar dari predikat daerah tertinggal berdasarkan SK Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi sekitar Rp30 miliar otomatis tak akan masuk di tahun berikutnya.
Bupati Kabupaten Polman Andi Ibrahim Masdar (AIM) menganggap sebagai bencana lepasnya predikat daerah tertinggal kabupaten yang telah ia pimpin memasuki doa periode. Polman yang selama ini kencang dengan banyaknya anggaran yang masuk, tahun berikutnya akan berbeda.
Baca:https://mandarnesia.com/2019/07/selamat-polewali-mandar-dan-mateng-keluar-zona-daerah-tertinggal/
“Sebenarnya saya berduka dengan adanya keputusan itu. Saya lebih senang Kabupaten Polman sebagai daerah tertinggal dibanding sudah maju,” kata AIM kepada mandarnesia.com, di Stadion S Mengga Polman, Kamis (1/8/2019).
Alasannya kata dia, karena Polewali Mandar masih butuh dan memang masih tertinggal. “Saya ini sebagai bupati jangan kita mau dikatan sudah hebat. Saya ini belum merasa hebat, Polman ini belum ada apa-apanya dengan daerah lain, daerah lain itu masih bagus dibandingkan dengan Polman.”
“Terus terang saja dengan hilangnya predikat daerah tertinggal saya sangat sedih karena rakyat saya sudah banyak tidak akan mendapatkan rasta, PKH termasuk tujuh indikator bantuan ke rakyat saya akan hilang,” ungkapnya.
Jalan dalam kotak belum dua jalur, belum ada bandara, tol laut belum maksimal menjadi petimbangan AIM menyebut Polman masih daerah tertinggal.
“Belum maksimal masih banyak yang perlu dibenahi. Tapi karena itu sudah keputusan mau diapalagi kita tinggal terima saja yang namanya anak buah kita siap saja,” ungkapnya.
Keberhasilannya memimpin Polman, ungkap AIM jika telah mewujudkan jalan Polewali-Wonomulyo dua jalur dengan bandara yang rencananya dibangun di Paku.