IFCS 2024 kali ini dibuka dengan keynote speech oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja yang menyampaikan, “Cek fakta merupakan pilar utama membangun peradaban bermartabat serta menciptakan kontestasi politik dalam demokrasi menjadi berkualitas dan berintegritas terhindar dari berita hoaks maupun ujaran kebencian. Masyarakat sebagai pemegang kedaulatan harus disuguhi pendidikan politik yang bertanggungjawab. Sehingga dalam menentukan pilihannya dalam Pilkada dilandaskan pada kebenaran pengetahuan dan informasi akurat tentang figur kandidat, visi-misi serta program kebijakan masing-masing pasang calon”
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel pertama bertema Strategi menjaga Demokrasi dalam Rangka Mengatasi Gangguan Informasi Menjelang Pilkada di Ruang Digital.
Yos Kusuma dari Google News Partnerships menyampaikan bahwa “Google memahami bahwa menanggulangi misinformasi merupakan tanggung jawab bersama, terutama selama proses demokrasi yang krusial seperti pemilu. Melalui kemitraan kami dengan CekFakta, kami bekerja sama erat dengan jaringan jurnalis dan organisasi berita Indonesia yang luas untuk memeriksa fakta klaim, membantah narasi palsu, dan mempromosikan literasi informasi di seluruh negeri.”
Sementara itu Adi Marsiela selaku koordinator Cek Fakta, “Penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak memiliki tantangan tersendiri bagi pemeriksa fakta. Selain belum pernah ada pemilihan serentak dengan skala seperti ini, potensi penyebaran informasi bohong bisa jadi hanya berputar di wilayah masing-masing. Koalisi CekFakta, yang di dalamnya ada setidaknya 103 media dari berbagai wilayah di Indonesia, berupaya mengatasi hal ini dengan melakukan pemantauan terkait penyebaran informasi bohong tersebut. Kolaborasi dengan penyelenggara pemilihan umum seperti Badan Pengawas Pemilu untuk bantu menyebarkan konten hasil periksa fakta, merupakan salah satu upaya mengurangi sebaran informasi bohong dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak kali ini.”
Selain Google dan Cek Fakta, diskusi semakin semarak karena hadir pula August Mellaz (anggota KPU), Khoirun Nisa Agustyati (Perludem), dan Marroli Jeni Indarto selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Digital.
Talkshow 2 bertema Strengthening Regional Fact Checking Network disampaikan dalam bahasa inggris karena melibatkan Lembaga periksa fakta dari Malaysia (Jom Check), Prof Madya Dr. Sabariah Mohamed Salleh; Supinya Klangnarong dari Lembaga periksa fakta Thailand, Cofact; dan Celine Samson dari Lembaga periksa fakta Filipina, VERA Files.
Serta ada pula perwakilan platform digital, Kepala Kebijakan Misinformasi Asia Pasifik Meta, Alice Budisatrijo, dan Septiaji Eko Nugroho ketua presidium Mafindo.
“We have seen candidates around the region follow each other’s election playbooks. Regional collaborations and conversations like this are important to have, if we want to get ahead of tactics to misinforms the electorate in the upcoming polls,” ujar Celine memastikan perlunya kerja sama dan diskusi untuk memperkuat jejaring dalam memberantas hoaks.
Jejaring Mitra Koalisi juga turut mempresentasikan isu terkini terkait gangguan informasi pada sesi Lightning Talk.
Beberapa narasumber diantaranya Lucky Susanto (Monash University); Agus Triyono (Mafindo); Patricia Larasgita (CSIS); Bayu Galih (Kompas); Geger Riyanto (Peneliti Riset Homeless Media Remotivi); dan Fijar Hafiizh (Puskujar Kemendikbud).
Bersamaan dengan itu di ruang lain juga terselenggara diskusi kelas (break out room) dengan tema Deteksi, Penanganan, dan Pelaporan Disinformasi Pilkada 2024 dan diskusi kelas lainnya bertema Tantangan Menghadapi Disinformasi AI Jelang Pilkada 2024.
Acara itu dihadiri berbagai elemen masyarakat; akademisi, jurnalis, komunitas perempuan, organisasi lintas sektor, peneliti, dan lembaga pemangku kepentingan yang tanggap dan peduli pada demokrasi dan isu penanganan gangguan informasi. Acara ditutup dengan pidato dari PBNU sebagai pamungkas yang menekankan betapa pentingnya peran masyarakat sipil dalam melawan gangguan informasi jelang pilkada. (Rls/WM)