Pilihan Berani Gubernur SDK: Utang atau Lunas? Sulbar Pilih Jalan Terjal Rp384 Miliar

MANDARNESIA.COM, Mamuju — Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK), menegaskan komitmennya untuk menjaga kemandirian fiskal daerah tanpa menambah beban utang baru, meski tengah menghadapi tekanan anggaran pada tahun 2025.

Dalam refleksi akhir pekan yang disampaikan kepada media, SDK mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulbar masih harus menanggung beban fiskal sebesar Rp384 miliar tahun depan, terdiri dari cicilan pinjaman, bunga, serta penyesuaian dana transfer dari pusat.

“Sulbar sudah dua kali meminjam ke PT SMI. Cicilannya masih berat dan belum lunas. Saat saya minta dijadwal ulang, justru disarankan menambah utang. Saya tolak. Lebih baik kita bayar dan lunas dalam tiga tahun ke depan,” ujar Gubernur Suhardi Duka, Sabtu (14/6/2025).

Rincian Beban Fiskal Sulbar 2025:

  • Pokok pinjaman ke SMI: Rp99,4 miliar
  • Bunga pinjaman: Rp8,7 miliar
  • Penyesuaian DAK yang ditarik pusat: Rp130,2 miliar
  • Pengurangan belanja akibat asumsi retribusi & SiLPA 2024 tidak tercapai: Rp145,7 miliar

“Terus dari mana kita bisa membangun? Main sulap? Hehe,” kelakar Gubernur sembari menekankan pentingnya skala prioritas dalam belanja daerah.

Meski demikian, SDK menegaskan bahwa keterbatasan fiskal tidak akan menghambat arah pembangunan strategis Pemprov Sulbar. Berbagai program prioritas tetap dijalankan, termasuk penguatan layanan dasar dan keberpihakan pada masyarakat.

“Sudah dua dekade sampah daerah diangkut, tapi pernahkah satu mobil sampah dikirim ke kabupaten? Tahun ini, kita bantu,” ungkap SDK, merujuk pada bantuan mobil amrol dan ekskavator ke tiga kabupaten tahun ini.

Selain itu, Pemprov juga terus menggenjot program jaminan BPJS gratis, bantuan pertanian dan peternakan, serta pembangunan infrastruktur dasar.

Refleksi ini memperkuat posisi SDK sebagai pemimpin yang memilih jalan fiskal yang hati-hati namun berorientasi jangka panjang, menghindari solusi instan yang berisiko pada masa depan keuangan daerah. (Rls/WM)