Laporan: Tim Redaksi
MAMUJU, mandarnesia.com — Gubernur Provinsi Sulawesi Barat Ali Baal Masdar duduk di sebuah kursi kayu. Beberapa kepala OPD mendampingi figur yang dua pekan ke depan masa jabatannya berakhir. Tanggal 12 Mei tahun ini, Gubernur Sulbar akan diisi pejabat sementara yang masih dalam proses di Kemendagri.
Mantan Bupati Kabupaten Polewali Mandar dua periode ini beberapa kali melempar senyum kepada wartawan yang duduk di bawah pohon trembesi Nal Cafe Rumah Adat Mamuju, Rabu (28/4/2022) malam.
Dari jauh, terlihat asap tembakau memudar dari mulut gubernur yang mengusung tagline Sulbar Malaqbiq di masa kampanyenya bersama wakilnya, istri mantan Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh (AAS) Enny Anggraeni Anwar.
Suatu pemandangan yang jarang, sebab ABM bukanlah seorang perokok aktif, kadang ia menghisap tembakau jika terbawa suasana, atau ditawari orang yang duduk di sekitarnya.
Selepas pertemuan, ABM menolak untuk diwawancara yang disampaikan Kadis Kominfo Sulbar Mustari Mula. “Sebentar dek, mau salaman dulu dengan wartawan.”
Satu per satu, ABM mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan kuli jurnalistik.
“Nanti tanggal 30 baru kita pastikan, apakah kita maju atau tidak. Sementara survei. Kalau surveinya mengatakan bahwa go, kita mesti jalan ke depan. Nah, kita selalu bisa sehat, selamat semua dan insya Allah kita akan berjalan bersama-sama. Masih banyak agenda ke depan untuk masyarakat Sulbar,” tutur ABM.
Ia menegaskan, siapapun yang menggantikannya, tentu akan mendapat support, agar Sulbar bisa berjalan dengan baik, Sulbar bisa lebih bagus, bisa lebih cepat.
“Kepada masyarakat saya ucapkan terima kasih atas apresiasinya, telah membantu saya untuk maju di Sulbar,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, untuk sementara ada 900 responden yang akan disurvei, namun baru sekitar 450 responden yang selesai. Sekitar tanggal 30 hasil keseluruhan. “Dan, insya Allah kita semakin disukai masyarakat, bisa kembali bersama-sama.”
“Kalau surveinya bilang saya tidak bisa, saya legowo saja. Ndak ada masalah bagi saya kita mau maju untuk Sulbar, siapa saja yang jadi pimpinan, nanti kita dukung semua,” tutur ABM.
Adapun untuk kendaraan partai politik yang akan ABM kendarai, ia menyebut beberapa partai: PDIP, Golkar, Nasdem, termasuk PKB dan PAN.
Menanggapi pertemuannya dengan Sekjen PDIP beberapa waktu lalu di Jakarta, ia menjelaskan masing-masing partai juga punya survei tertentu. Ia menyebut juga telah memberi peluang, sama seperti Golkar.
Untuk pendamping, akan ditentukan berdasarkan hasil survei. “Surveinya bagus, kemudian orangnya memang bisa membantu untuk maju bersama, saya kira tidak ada masalah bagi saya.”
“Kalau kita sehat kita maju, kalau tidak kita kasih saja orang lain, bukan masalah bagi saya, tetapi kita berdoa supaya tetap sehat,” tutupnya. (*)