Pileg dan Pilpres, Politik “Dua Kaki” SDK

Mandarnesia.com — Suhardi Duka (SDK) pria berkacamata alumnus Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) akan memikul tugas berat di tahun politik 2019. SDK akan bekerja “dua kaki” di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

Sebagai Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Sandi, SDK wajib mengungguli perolehan suara pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Sandi yang digawangi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar, Drs. H. Ibnu Munzir.

Selain Ibnu, nama besar mantan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh (ASS) juga akan menjadi rivalnya meyakinkan masyarakat menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Sandi. Berdasarkan informasi, Enny Angraeni Anwar pun dikabarkan akan dilantik di Makassar hari ini bergabung ke Partai Nasdem.

Tak sampai di situ, enam bupati di Provinsi Sulawesi Barat yang rencananya akan melakukan deklarasi mendukung Jokowi-Ma’ruf akan menyulitkan timnya mengalahkan kekuatan birokrasi yang bisa saja dijadikan mesin meraup suara.

SDK memang tidak sendiri, di belakangnya ada nama-nama hebat yang mendampinginya, seperti Ketua DPW Partai Gerindra Andi Ruskati Ali Baal, Asri Anas dan politisi muda PKS Hajrul Malik.

Tantangan kedua, SDK juga akan bertarung memperebutkan satu kursi dari empat kuota kursi untuk Sulawesi Barat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Agar duduk di Senayan, SDK pun juga akan bertarung dengan nama-nama beken seperti Anwar Adnan Saleh (AAS), Jenderal Salim S Mengga, Drs. H Ibnu Munzir, Dirga Adhi Putra serta rekan satu timnya di pemenangan Prabowo-Sandi, Andi Ruskati Ali Baal, dan Asri Anas.

Ditemui di Matos Mamuju, SDK menyakinkan akan total bertarung memenangkan Prabowo-Sandi dan dirinya meraih satu kursi di DPR RI.

“Ia pasti,” kata SDK kepada mandarnesia.com di Matos Mamuju, Kamis (27/9/2018) malam. Namun ia belum menyebut berapa target suara yang akan ia raih.

“Demokrat itu dua kaki, satu kaki di Pileg dan satu kaki di Pilpres, dua-duanya harus sukses,” tutup SDK.

Reporter: Sudirman Syarif