Mandarnesia.com — International Folk and Art Festival (PIFAF) tahun ketiga, penyelenggara memfokuskan memberdayakan kesenian lokal Kabupaten Polewali Mandar. PIFAF dipusatkan di Sport Center Kabupaten Polewali Mandar 1 Agustus hingga 6 Agustus 2018.
Sekretaris Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polman, Mustari Mula
mengatakan, PIFAF 2018 memprioritaskan sanggar seni lokal dari Kabupaten Polewali Mandar.
“Meskipun demikian ada beberapa sanggar seni dari luar Polman dan Sulawesi Barat yang menyatakan kesediaan ikut berpartisipasi,” kata Mustari, Jumat (20/7/2018).
“Namun ketebatasan waktu yang dialokasikan kepada penampil setiap malam maka diprioritaskan kepada sanggar seni lokal.”
Dari rancangan jadwal, penampil setiap malam dipanggung utama PIFAF yang didesain stage manajer, setiap malam delapan grup kesenian, tiga grup kesenian tamu negara dan lima unsur lokal.
“Target panitia adalah 30 sanggar seni lokal dengan asumsi lima grup setiap malam kali enam. Kecuali malam pertama peserta tamu negara belum ada yang tampil karena mengikuti acara welcome dinner di Pendopo Mini Rujab. Tetapi di malam terakhir pada acara closing seremony (Penutupan) semua negara tampil,” tutur mantan wartawan itu.
Lebih lanjut Mustari menjelaskan, inti dari informasi tersebut, kenapa dibatasi hanya sanggar seni lokal saja, alokasi waktu tampilan setiap malam hanya mampu mengakomodasi delapan grup kesenian dengan durasi 10 sampai 15 menit di luar masa persiapan pengaturan panggung.
“Grup kesenian lokal di Polewali Mandar saja ada 57 group kesenian termasuk sanggar seni binaan sekolah dan sanggar seni tradisi. Disamping dari alasan tersebut tentu saja alasan yang paling utama adalah mengacu pada tema PIFAF 2018 “Mengenalkan Negeri, Melestarikan Tradisi” tentu memberi ruang seluas-luasnya kepada sanggar seni lokal untuk berekspresi.
Reporter: Sudirman Syarif