Perjuangan Pak Made Pengawal Pemilu di TPS Terpencil

MAMUJU, mandarnesia.com — Bukan perkarah muda untuk mengawal dan mengamankan pelaksanaan Pemilu 2019 di wilayah terpencil. Berjalan kaki, tanpa ada jaringan dengan segala keterbatasan akses, konsekuensi yang mesti diterima.

Itulah yang dialami Made, seorang petugas kepolisin dari Polres Mamuju yang ditugaskan mengawal pelaksanaan pendistribusian logistik hingga pungut hitung di Desa Takaroangan, Mamuju.

Takaroangan sebuah desa terpencil yang jauh di belantara hutan. Akses menuju ke desa tersebut harus berjalan kaki sejauh tujuh kilo meter dengan melewati tebing, mendaki, menurun, dan hutan yang masih sangat lebat.

Untuk tiba di sana, terlebih dahulu berkendara dari Kota Mamuju menuju Tammasapi, degan melintasi jalan beton. Belum tersambungaya akses jalan ke desa Takaroangan membuat masyarakat berjalan garus berjalan kaki.

Menurut cerita Uchu, salah satu Petugas PPS Keluarahan Mamuyu, yang bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 16 Takaroangan, awalnya pak Made mengalami gata-gatal di selutuh tubuh kemudian batuk dan mengalami sesak nafas.

“Beliau sangat sulit untuk bernafas. Karena akses jalan yang sangat sulit bahkan berjalan kaki pun harus berhati-hati, masyarakat kemudian berinisiatif untuk menandu menuju Lingkungan Tammasapi. Tiba di sana pak Made dijemput ambulans,” kata Uchu kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/4/2019).

Awal berangkat pak Made sehat dan sangat bersemangat menuju TPS 16 Desa Takaroangan. Pada saat tiba di kampung tersebut ia sempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat kampung dan bertugas.

“Saat tiba dia baik-baik saja. Tidak tahu kenapa pak Made tiba-tiba gatal. Masyarakt di sana mencoba mengobati dengan memberi air kelapa. Gatal-gatalnya sembuh tapi kemudian batuk-batuk dan mulai sesak nafas,” jelasnya.

Pemilihan masih berlangsung, puluhan masyarakat yang telah selesai mecoblos menandu pak Made dengan menggunakan sarung, melewati tebing bersama semangat keikhlasan untuk membantu.

“Sebelum berangkat kami mencari jaringan ke puncak gunung dan memberi kabar ke kota bahwa pak Made mengalami ganguan ke sehatan di lokasi, sehingga ambulans menjemput di Tammasapi,” tutupnya.

Reporter: Sudirman Syarif

Foto: FB Uchu