Perbandingan Sampah Organik-Nonorganik di Mamuju Belum Dihitung

MAMUJU, Mandarnesia.com — Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, belum mengetahui berapa jumlah sampah antara yang organik dan nonorganik dalam per hari.

“Hanya belum ditahu berapa nonorganik dan organik. Selama ini memang sudah dipisah (sampah organik dan nonorganik), tapi belum maksimal. Karena banyak sekali ini sampah, sementara pemulung hanya berkisar 30-an di sana (TPA Adi-adi), jadi masih sangat sedikit,” kata Saharuddin Kepala UPTD Persampahan di Desa Adi-Adi Kecamatan Simboro, Senin (14/1/2019) di ruang kerjanya.

Sementara, lanjut Saharuddin, petugas yang menangani khusus,
belum diketahui dalam satu bulan berapa kali menimbang sampah nonorganik.

“Karena ada juga yang tangani khusus ini. Tapi nanti saya koordinasikan anggota saya. Apakah dia menimbang satu bulan atau seminggu sekali. Kalau per harinya tidak bisa karena biasanya sebulan sekali menimbang saya lihat,” jelasnya.

Sebenarnya, kata Saharuddin, pernah akan dilakukan untuk mengaktifkan TPS 3R di masing-masing rumah penduduk. Oleh karena sesuatu hal, akhirnya belum dapat terlaksana.

“Jadi dalam rumah tangga itu belum dipisah. Langsung diangkut ke mobil. Jadi seandainya sudah diaktifkan itu TPS 3R saya kira akan bagus karena diolah memang sampah organik dan nonorganik,” tuturnya.

Meski upaya membersihkan sampah di Kota Mamuju telah cukup optimal, perhitungan antara sampah organik dan nonorganik tetap dibutuhkan. Pemilihannya bagian dari cara mendukung Mamuju Mapaccing.

Reporter: Busriadi Bustamin