MANDARNESIA.COM, POLEWALI – Sebanyak 112 Penyuluh Agama dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Polewali Mandar mengikuti pelatihan Konten Digital melalui program Kelas Kominfo yang digagas oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Kabupaten Polewali Mandar.
Rilis dari Dinas Kominfo SP Polman menjelaskan bahwa program yang berlangsung selama tiga hari, 3–5 November 2025, ini digelar di Aula Dinas Kominfo SP Polewali Mandar. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Kemenag Polewali Mandar dan Pemkab Polewali Mandar dalam meningkatkan kapasitas digital bagi tenaga penyuluh agama.
Kepala Dinas Kominfo SP Polewali Mandar, Aco Musaddad HM, mengatakan bahwa Kelas Kominfo awalnya merupakan inovasi pembelajaran yang diperuntukkan bagi pelajar, mahasiswa, atau ASN yang magang (PKL) di instansinya. Kini, program tersebut juga menjadi sarana peningkatan kapasitas bagi para penyuluh agama.
“Kami sudah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Dinas Kominfo SP untuk peningkatan kapasitas para tenaga penyuluh kami di bidang IT,” ujar Kepala Kemenag Polewali Mandar Imran Kalyuba Kesa, seperti disampaikan Aco Musaddad HM dalam rilisnya.
Selama pelatihan, peserta mendapatkan tiga materi utama:
- Public Speaking Dasar dan Peran Strategis Penyuluh Agama di Era Digital – dibawakan oleh Aco Musaddad HM.
- Mahir di Depan Lensa: Teknik Visual dan Verbal untuk Penyuluh Agama – dibawakan oleh Sinta, Lisan, dan Lutfi.
- Strategi Konten Agama di Era Digital: Dari Ide, Produksi, hingga Interaksi Efektif – dibawakan oleh Zulkifli, Wahyu J. Pratama, dan Fadli.
Dalam paparannya, Aco Musaddad menegaskan bahwa penyuluh agama memiliki peran penting di era digital, yaitu sebagai Juru Bicara Agama dan Agen Moderasi Beragama.
“Penyuluh Agama harus mampu menjadi pelurus informasi hoaks, penguat moderasi beragama, sekaligus penggerak literasi digital,” ujarnya.
Selain itu, Aco juga menekankan pentingnya inovasi metode dakwah berbasis digital.
“Penyuluh harus bisa menjadi inovator dan fasilitator akses digital, mampu memanfaatkan platform daring, membuat konten kreatif, hingga membuka layanan konsultasi digital. Dan yang utama, mereka wajib menguasai public speaking,” tambahnya.
Saat ini, selain para penyuluh agama, sejumlah mahasiswa dan pelajar PKL juga mengikuti Kelas Kominfo SP untuk memperdalam kemampuan digital sesuai kebutuhan masing-masing bidang. (Rls/WM)










