Reporter: Sudirman Syarif-Busriadi Bustamin
MAMUJU, mandarnesia.com — Penyebab jebolnya Bendung Kayuangin, di Desa Kayuangin Kecamatan Malunda, Majene, Sulawesi Barat beberapa pekan lalu, pihak Polda Sulawesi Barat masih menunggu hasil Laboratorium Forensik (Ladfor) dari Makassar.
“Menunggi Ladfor dari Makassar, laporannya belum datang karena Ladfornya baru berangkat ke Papua,” kata Dirkrimsus Polda Sulbar Kombes Pol Justinus Suprianto kepada mandarnesia.com di Mapolda Sulbar, Sabtu (19/2/2020).
Pihaknya juga belum melakukan pemanggilan kepada pihak yang terlibat dalam pembangunan bendung yang menghabiskan anggaran puluhan miliar itu.
“Itu kan lidik dulu dek, siapa yang perlu dipanggil. Pejabatnya kan sudah lama tahun 2013 kasusnya. Santai dulu lah, pasti terpanggil dan pasti terproses,” jelasnya.
Beberapa pekan lalu di bulan yang sama, Kanit 1 Submit 3 Ditreskrimsus Polda Sulbar Kompol Bagus Suryo menyampaikan akan segera memulai pemeriksaan terhadap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan rekanan.
“Rencananya Senin (10/2/2020) baru kita periksa. Dua orang,” katanya kepada mandarnesia.com melalui pesan pengantar Whatsapp, Sabtu (8/2/2020) lalu.
Sementara itu Kapolda Sulbar Brigjen Pol Eko Budi Sampurno yang baru menjabat, belum mengetahui secara pasti laporan tersebut.
BACA:https://mandarnesia.com/2020/02/soal-bendungan-jebol-ppk-dan-rekanan-akan-diperiksa-senin/
“Oh saya belum dapat laporannya (dugaan korupsi) nanti saya cek. Nanti saya panggil Dirkrimsusnya. Oke makasih ya,” katanya yang tergesa-gesa menuju Bandara Tampa Padang Mamuju.