Penuh Kesadaran, Dua Pasien Positif di Mamuju Berangkat Sendiri ke RS

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Tiga pasien terjangkit virus corona atau covid-19 di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat berdasarkan hasil laporan pemeriksaan Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar yang telah diterima oleh tim gugus tugas percepatan penanganan pencegahan covid-19 Mamuju.

Mereka masing-masing dengan inisial DR (17), AK (18) dan MY (20), ketiganya masih dari sumber yang sama, dengan pasien positif sebelumnya, yakni dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Mamuju Andi Rasmuddin mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dihimpun dari tim gugus tugas, ketiga pasien positif covid-19 berdasarjan hasil swab tersebut, telah melakukan isolasi di Rumah Sakit Regional Sulbar.

Satu diantaranya dari Kecamatan Kalukku berinisial (AK) di jemput menggunakan ambulance oleh tim gugus menggunakan APD lengkap. “Meski diakui yang bersangkutan sempat diantar sendiri oleh keluarganya menuju ke lokasi penjemputan beberapa kilo meter dari kediaman pasien demi menghindari kerumunan warga, namun prosesnya dipastikan tetap berjalan dengan lancar hingga AK langsung diantar ke RS regional untuk menjalani isolasi,” tutupnya.

Ditambahkannya, berbeda dengan AK, dua pasien positif lainnya DR (17) dan MY (20) yang berdomisili di Kota Mamuju memilih berboncengan ke RS untuk menghindari kerumunan dan ekspose masyarakat sekitar. Padahal sebelumnya kedua keluarga pasien positif ini telah bersepakat dengan tim gugus untuk dilakukan penjemputan agar dapat meminimalisir potensi kontak dengan warga.

Namun ternyata keduanya diam-diam berinisiatif datang sendiri ke RS. Ketiga pasien saat ini telah berada di RS Regional Sulbar untuk menjalani perawatan dengan isolasi.

“Jadi tidak benar kalau tim gugus tidak mau menjemput kedua pasien positif yang ada di Jalan Abdul Syakur ini, malahan lewat mediasi tim gugus yang dipimpin sendiri oleh Kabid Pencegahan Penyakit Menular Pak Alamsyah, bersama orang tua pasien mereka telah bersepakat meminta agar tim gugus menjemput malam supaya tidak terlalu banyak yang lihat,” jelasnya.

“Tapi ternyata tiba-tiba pihak rumah sakit menelpon tim gugus bahwa keduanya sudah ada di rumah sakit, mungkin mereka berpikir akan terlalu tertekan kalau dijemput jadi mereka pilih pergi sendiri, sebenarnya ini tidak baik dan berbahaya tapi apa mau dikata, mereka sudah di rumah sakit, langkah yang paling penting sekarang semua keluarga pasien akan di pantau kembali” terang Andi Rasmuddin.

Andi Rasmuddin berharap, dapat menjadi motivasi peningkatan kewaspadaan masyarakat, pasalnya saat ini terpantau, nyaris anjuran menjaga jarak (Pshycal distanching) dalam upaya mencegah penularan covid-19 mulai banyak diabaikan,

Terlebih di tengah momentum pembagian BLT yang sedang berjalan, mereka sudah tidak memikirkan resiko penularan penyakit berbahaya. (ADV)

Foto: Ilustrasi FB Muhammad Silbi