Pengangguran Milenial Bahaya Jangka Panjang

Mandarnesia.com — Harry Poernomo, anggota Komisi XI DPR RI, meminta pemerintah menekan angka pengangguran milenial yang terjadi saat ini. Menurutnya, hal itu sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan masyarakat dalam waktu jangka panjang. Guna mendeteksi validitas angka pengangguran tersebut, diperlukan kualitas statistik yang kredibel dan akurat.

“Polemik akhir-akhir ini karena masyarakat disajikan data-data makro. Tapi setelah mempelajari dengan rinci, ternyata penurunan angka kemiskinan yang dinikmati sekarang kalau dibedah lebih jauh ternyata didominasi pengangguran milenial, atau pencari kerja pemula,” ungkap Harry saat rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) dan perwakilan Bank Indonesia, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2018).

Disitat dari laman dpr.go.id, politisi Partai Gerindra itu, menuturkan pengangguran milenial inilah yang menjadi tantangan pemerintah sekarang. Karena ini sangat berdampak pengaruhnya dalam waktu yang akan datang, jika tidak diturunkan angkanya.

“Ini tantangan bagaimana menekan angka pengangguran pencari kerja pemula ini. Ini beresiko jauh lebih besar bagi pengangguran usia tua,” tutur Harry seperti yang dikutip mandarnesia.com Selasa (11/9/2018).

Ia memandang pentingnya data statistik dalam melacak validasi angka pengangguran di masyarakat. BPS sebagai lembaga yang bergerak di bidang statistik dan data diharapkan memiliki sajian data yang akurat dan jujur serta netral dari intervensi pihak manapun.

“Harapan saya, BPS mampu menyajikan data yang akurat, jujur, integritas, netral dan steril dari intervensi pihak manapun. Data  ini kan menunjukan realitas,” tutupnya. (hs/sf)

Sumber: dpr.go.id

Foto: CNN Indonesia