Reporter : Karmila Bakri
Tapango, mandarnesia. com_ Setiap warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, akses kesehatan, bukankah Negara cukup jelas menerangkan di dalam ayat-ayat UUD 1945?. Andara (40) penderita kanker, di Dusun 1 Kappung Baru, Desa Dakka Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar. Merintih dalam kesakitan, sebab luka kanker semakin akut, kini butuh uluran tangan para dermawan.
Sore jelang magrib (8/12),bersama tim Dompet Dhuafa Sulawesi Barat, mengunjungi kediaman Andara, sejak mendapatkan informasi dari media sosial, foto-foto beredar di media sosial memantik naluri untuk menyambangi kediaman Andara.
“Awalnya sakit kanker di derita sejak Andara dan keluarganya tinggal di daerah Kendari, menjadi buruh kebun, nah setelah sakitnya tambah parah maka Andara pulang ke kampung halaman, di sini di Tapango, ” ungkap Edi (32)
“Saya pun ikut mengekspos ke media sosial dengan niat mengajak rasa empati agar ada orang membantu, karena memang kondisi bapak tersebut sangat memprihatinkan,”. tegas Edi yang juga selaku kerabat pasien dan tetangganya.
Andara dirawat oleh istrinya, numpang tinggal di kediaman ponakannya yang kosong, berada di tengah kebun. Andara memilih berbaring di bawah kolong rumah, di atas deretan papan yang di ganjal balok kayu, tidak berdinding. Udara malam dingin tentu sangat dirasakan.
“Suami saya senang tidur di bawah kolong rumah, dan memilih disini meski dingin karena perasaannya tidak senang tinggal di atas rumah, apalagi jika siang hari karena di atas rumah terasa panas” ungkap Icci (45) selaku istri Andara
Setiap saat istrinya senantiasa berada di samping Andara, tidak bisa lagi bekerja dan mencari penghasilan ekonomi, “Anak saya empat, satu-satunya yang menemani kami disini adalah anak saya yang juga kebetulan bisu, anak saya bekerja sebagai buruh pabrik, menjemur padi di salah satu pabrik di desa ini, dengan penghasilan sehari kadang dapat 10ribu – 20ribu, kadang juga tidak ada di dapat, ” ungkap Icci
Saat ditanya apa yang dibutuhkan , si istri pasien menjawab “Masiria Mattula ( saya malu berkata) naketawa-ketawaiki orang kalau saya meminta apa-apa, dan kami malu meminta,” ungkap Icci dalam bahasa lokal dakka.
Seketika bapak Andara berkata ” Nak, saya hanya butuh pengobatan, ” ungkap Andara sembari menatap kami penuh harap.
Melihat kondisi penyakit yang sudah sangat parah sedianya pelayanan intensif medis dibutuhkan. Sudah saatnya Andara menikmati pelayanan kesehatan di rumah sakit. Luka di dada semakin melebar, hingga duduk pun Andara sudah tidak mampu, bahkan sudah beberapa hari ini sudah tidak makan, karena faktor penyakitnya. Hanya air putih dan sepotong pisang mengganjal rasa laparnya.
Mari bersama merangkul, memberi solusi bukan sebatas memaki-maki problem, sebab urusan kemanusiaan adalah pengejawantahan, dari tanggung jawab kita sebagai khalifah di muka bumi ini.
Bagi siapa saja yang ingin menyalurkan donasinya bisa dikirimkan langsung ke BNI Syariah 015.938.7145
A. n. Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Caranya setiap donasi diberikan kode 99, misalnya Rp. 100.099 untuk donasi Rp. 100.000. Bila ada hal yang ingin ditanyakan terkait donasi silahkan kontak nomor 085213656545 atas nama Karmila.