Pemprov Sulbar Siapkan Dukungan untuk Program Makan Bergizi Gratis

MANDARNESIA.COM, Mamuju — Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat menegaskan komitmennya dalam mendukung implementasi Program Makan Bergizi Gratis sebagai langkah strategis membangun generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan dalam paparan kunjungan kerja yang digelar bersama Badan Gizi Nasional (BGN), di Hotel Maleo Mamuju, Rabu (12/6/2025).

Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN, Muhammad Risal Salewangang, memaparkan struktur organisasi dan ekosistem program yang akan menjadi tulang punggung pemenuhan gizi masyarakat secara nasional. Program ini menyasar berbagai kelompok, mulai dari peserta didik PAUD hingga SMA/SMK, pendidikan keagamaan dan khusus, hingga ibu hamil, menyusui, dan anak balita.

Risal menjelaskan, keluarga miskin cenderung memiliki jumlah anggota rumah tangga lebih banyak dan tingkat pendidikan lebih rendah, sehingga perlu intervensi pemerintah melalui penyediaan makanan bergizi.

“Pemerintah hadir untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan berdaya saing. Ini bukan semata program makan gratis, tapi investasi jangka panjang menuju cita-cita bangsa,” ujarnya.

Program ini dirancang dengan model kolaboratif, melibatkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), ahli gizi, akuntan, serta mitra yayasan dan relawan. Setiap unit layanan ditargetkan menjangkau 3.000 hingga 4.000 penerima manfaat dengan waktu pelayanan 30 menit per hari dalam 20 hari kerja per bulan. Anggaran disusun secara transparan, dengan pendekatan digital yang memungkinkan pengawasan ketat dan akuntabel.

Dengan estimasi biaya Rp2.000 per penerima manfaat per hari, BGN mendorong efisiensi sekaligus memastikan kualitas makanan tetap terjaga. “Insentif dan dukungan sosial juga diposisikan sebagai bagian dari berkah gotong royong nasional,” tambah Risal.

Program ini diharapkan menjadi motor utama pengentasan stunting, peningkatan kualitas pendidikan, dan pembentukan sumber daya manusia unggul, khususnya di daerah seperti Sulawesi Barat yang masih menghadapi tantangan gizi dan pendidikan.

Dalam paparan yang disampaikan Muhammad Risal Salewangang, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa ini merupakan strategi untuk memberikan makan bergizi kepada seluruh anak Indonesia termasuk mereka yang masih dalam kandungan.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Gizi Nasional pasal 5 menyebutkan bahwa sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi Badan Guzi Nasional adalah peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan pendidikan pesantren. kemudian dilanjutkan pada point b juga merangkum anak usia di bawah lima tahun, ibu hamil dan ibu menyusui. (Rls/WM)