Pemilu dan Pentingnya Literasi Politik

MUH. ARSALIN ARAS (Pemerhati Sosial dan Budaya)
MUH. ARSALIN ARAS (Pemerhati Sosial dan Budaya)

Oleh: MUH. ARSALIN ARAS (Pemerhati Sosial dan Budaya)

PEMILU (Pemilihan Umum) merupakan satu-satunya mekanisme pergantian kekuasaan yang sah dalam negara hukum dan menganut paham demokrasi, Indonesia salah satunya. Melalui Pemilu, kekuasaan Penyelenggara negara bisa dijalankan, rotasi kekuasaan inilah yang akan menjadi hasil proses penyelenggaraan Pemilu sebagai sarana siklus pergantian Pemimpin dan membentuk Pemerintahan yang berkualitas dan masyarakat berdaulat untuk menetukan Pemimpinnya.

Hal ini memunculkan konsekuensi makna pentingnya partisipasi masyarakat dalam Pemilu, yang akhirnya hasil Pemilu berupa terpilihnya Pemimpin Bangsa di level Eksekutif dan Legislatif akan mempengaruhi alokasi anggaran untuk pendidikan, menetapkan dukungan anggaran atau pendanaan bidang pendidikan dan programnya.

Oleh karenanya, Pemilu memberi pengaruh atas kualitas dan akses pendidikan bagi Warga Negara. Hal lain, Pemilu juga berdampak pada pada penyusunan kebijakan pendidikan termasuk isu pendidikan lainnya yang cukup sensitif semisal kurikulum, penghasilan guru yang masih rendah dan aksesibilitas pendidikan bagi kelompok rentan.

Partisipasi dalam Pemilu yang bijak dapat menghasilkan kualitas masa depan pendidikan, dan karenanya Warga Negara memiliki tanggung jawab untuk memilih Pemimpin yang akan memajukan dunia pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat kini dan masa mendatang.

Isu strategis dunia pendidikan Indonesia adalah masalah mendasar dan penting disentuh karena mempengaruhi sistem pendidikan secara terintegral. Hal ini semestinya menjadi fokus utama Pemerintah, oleh karena memiliki efek kejut dan dampak signifikan pada pengembangan serta kemajuan dunia pendidikan, dalam konteks ini. Isu pendidikan kerap menjadi wacana politik dalam Pemilu, semisal akses dan kesetaraan, kualitas pendidikan, inklusifitas pendidikan serta kurikulum yang relevan beserta perangkat pendukung lainnya.

Wacana ini akan terus berubah dan berkembang seiring waktu dan pemecahannya mesti melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk Pemerintah dan masyarakat, sehingga karenanya, kebijakan atas pendidikan yang baik harus memperhatikan isu pendidikan tersebut.

Oleh karena kebijakan atas dunia pendidikan ikut berpengaruh pada kualitas dari pendidikan, akses kesetaraan dan layanan pendidikan yang implementasinya mesti lahir dari Pemimpin sebagai hasil Pemilu yang memiliki konsep dan pemahaman mumpuni tentang masa depan dunia pendidikan secara menyeluruh dan terintegrasi.

Ini penting, sebab masa depan Indonesia sangat dipengaruhi sejauh mana mutu pendidikan warga negaranya hari ini dalam merajut asa bagi masa depan pendidikan secara nasional. Oleh karena salah satu faktor mendasar untuk kemajuan dunia pendidikan suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia dan instrumen pendukungnya. Untuk menuju ke tahap tersebut, kualitas dunia pendidikan hari ini adalah sebuah keniscayaan dan wajib diimplementasikan.

Sebagai sarana pendidikan politik dan kedaulatan rakyat, maka peningkatan Political Literacy (melek politik) adalah salah satu prasyarat mendasar untuk menghasilkan Pemilu yang berkualitas. Baik dalam perspektif partisipasi maupun hasil akhir dari Pemilu yang terkoneksi sebagai bentuk konsolidasi dan pengembangan kehidupan demokrasi.

Pada level kalangan Pemilih milenial misalnya, bisa dimulai dengan pendekatan pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) yang terdiskripsikan secara kritis. Urgensi Literasi Politik dalam konteks Pemilu dan demokratisasi serta disalurkan melalui gagasan konseptual dengan model pembelajaran kontekstual demi mendongkrak kualitas pemilih terutama di kalangan pemilih pemula.

Dalam sisi yang lain, Pemilu memiliki korelasi erat dengan dengan masa depan pendidikan suatu bangsa, hal ini dikarenakan hasil Pemilu nantinya akan melahirkan Pemimpin daerah dan Bangsa. Baik kalangan Eksekutif maupun Legislatif yang akan memikirkan dan merancang peningkatan atau kemajuan pendidikan secara berkesinambungan serta peningkatan Sumber Daya Manusia.