POLEWALI MANDAR – Salah satu aktivis perempuan, Masita Syamsuddin berharap dalam Pemilu tahun 2019, kaum perempuan tidak hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi syarat kuota keterlibatan 30 persen.
Menurutnya partai tidak boleh hanya “memanfaatkan” perempuan sekedar memenuhi kuota dengan asal comot jelang pemilu. Namun benar-benar melakukan proses penguatan terhadap kader perempuan yang diusung.
Sehingga, partisipasi perempuan berdasar atas kesadaran penuh. Karena memahami subtansi kepesertaannya. Memahami bahwa belum banyak laki-laki yang mampu menyuarakan permasalahan dan kepentingan perempuan dan kelompok marginal lainnya.
“Kader perempuan harus mampu meyakinkan publik bahwa dirinya memang layak dipilih dan diperjuangkan. Layak karena masyarakat yakin aspirasinya akan dapat terkawal di tangannya,” kata Masita kepada mandarnesia.com saat dihubungi, Sabtu (21/10/2017).
Calon Legislatif (Caleg) juga seyogianya telah memiliki pengetahuan awal terkait fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan DPRD, sehingga, kata Masita, nantinya tidak memulai dari titik nol.
#SudirmanSyarif
Sumber Ilustrasi:Â blogger