Pembangunan Berbasis Data: Komitmen Polewali Mandar dalam Forum Satu Data 2025

oleh
oleh
Foto: Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar
Foto: Tim Warta Kominfo SP Polewali Mandar

MANDARNESIA.COM, Polewali — Dalam era transformasi digital yang menuntut kecepatan dan ketepatan pengambilan keputusan, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menegaskan kembali pentingnya data sebagai fondasi pembangunan. Melalui Forum Satu Data 2025, Bupati H. Samsul Mahmud menyerukan sinergi lintas lembaga untuk membangun sistem data sektoral yang valid, akuntabel, dan berdaya guna.

Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar kembali memperlihatkan keseriusannya dalam membangun tata kelola data yang kokoh sebagai landasan pembangunan daerah. Bertempat di Aula Kantor Bupati, Forum Satu Data Tingkat Kabupaten tahun 2025 resmi dibuka oleh Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud.

Kegiatan ini dihadiri jajaran pejabat struktural, mulai dari Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda, kepala OPD, camat, lurah, hingga perwakilan dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pembina data sektoral.

Dalam pidato pembukanya, Bupati menegaskan bahwa dia menaruh harapan besar kepada Organisasi Kepala Daerah (OPD) untuk sungguh-sunguh dalam menyediakan dan mengelola data sektoral sebagai bahan perencanaan pembangunan.

“Saya menaruh harapan yang besar kepada seluruh kepala perangkat daerah bersama jajarannya agar memberikan perhatian serius dan sungguh-sungguh dalam penyediaan dan pengelolaan data sektoral, kesesuaian data, ketepatan waktu dan data-data yang diproduksi dapat dijadikan bahan perencanaan pembangunan serta dapat dipublikasikan melalui aplikasi Polman Satu Data,” ujarnya di Ruang Pola Kantor Bupati Polewali Mandar, Rabu (28/5/2025).

Transformasi Digital dan Kemandirian Data Daerah

Forum ini menjadi ruang strategis untuk mengevaluasi capaian dan tantangan penyelenggaraan Polman Satu Data—sebuah sistem informasi terintegrasi yang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar sebagai implementasi lokal dari program nasional Satu Data Indonesia.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Dr. Aco Musaddad, M.Ag., M.Si., dalam paparannya yang berjudul Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Data Sektoral Kabupaten Polewali Mandar menyampaikan bahwa hingga akhir tahun 2024, dari total 1.860 elemen data sektoral yang ditargetkan, sebanyak 1.527 elemen telah terpenuhi. Artinya, tingkat pemenuhan elemen data sektoral telah mencapai 82,10 persen.

“Ini angka yang cukup menggembirakan, tetapi masih menyisakan PR besar. Kita masih menghadapi berbagai tantangan mulai dari kelembagaan satu data yang belum solid, keterbatasan SDM pengelola data di OPD, hingga kualitas infrastruktur aplikasi dan kecepatan akses portal Polman Satu Data yang masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.

Antara Harapan dan Realita: Tantangan yang Mengemuka

Bukan tanpa hambatan. Pelaksanaan Polman Satu Data masih menghadapi berbagai problem struktural dan teknis. Di tingkat kelembagaan, koordinasi antar unsur—yakni pembina data (BPS), koordinator data (Balitbangren), walidata (Kominfo SP), dan produsen data (OPD)—belum berjalan optimal.

Sumber data masih terlalu terpusat di OPD, belum menyentuh hingga level desa dan kelurahan. Selain itu, terjadi redundansi data antar instansi serta belum adanya interoperabilitas yang baik.

“Ada OPD yang menghasilkan data yang sama, tapi format dan metadatanya berbeda. Ini membuat sinkronisasi menjadi tantangan,” ungkap Aco Musaddad.

Sumber: Paparan Kadis Kominfo SP Polewali Mandar
Sumber: Paparan Kadis Kominfo SP Polewali Mandar

Bupati dalam sambutannya menyebut bahwa seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, penyedian satu data Pemerintah Polewali Mandar telah dilakukan melalui website polman satu data dan telah menjadi sarana penting dalam upaya pemerintah daerah menyediakan data yang, akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta dibagipakaikan antara instansi pusat dan instansi daerah serta berbagai kalangan Masyarakat.

“Penerapan satu data Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar diharapkan tidak hanya melibatkan berbagai OPD tetapi juga melibatkan seluruh desa dan kelurahan sebagai jawaban tantangan zaman digital,” sebutnya.

Arah Kebijakan: Integrasi, Pelatihan, dan Akses Terbuka

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyiapkan sejumlah strategi penguatan. Mulai dari peningkatan kapasitas SDM pengelola data melalui pelatihan-pelatihan teknis, penguatan aplikasi Polman Satu Data, hingga penyusunan metadata dan kode referensi yang seragam antar instansi.

Bupati juga menekankan pentingnya keterbukaan data. Menurutnya, data yang diproduksi oleh pemerintah tidak hanya penting bagi perencanaan internal, tetapi juga harus dapat diakses oleh masyarakat, akademisi, dan dunia usaha.

Kunci Keberhasilan: Komitmen Lintas Lini

Pada bagian akhir sambutannya, Bupati menegaskan bahwa keberhasilan Satu Data bukan hanya soal teknologi, tapi juga komitmen. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun sinergi dan kolaborasi yang berkelanjutan.

“Satu hal yang perlu menjadi perhatian kita bersama adalah data yang dihasilkan oleh para perangkat daerah sebagai produsen data diharapkan dapat memenuhi prinsip-prinsip utama dalam pengelolaan data, seperti standar data, metadata, interoperabilitas data, kode referensi dan/atau data induk. sehingga data sektoral tersebut dapat memenuhi kebutuhan bagi pengguna data, terutama untuk berbagai perencanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Polewali Mandar,” ujarnya.

Bupati Samsul Mahmud berharap koordinasi, kolaborasi dan sinergitas antara pembina data yaitu BPS, koordinator data yaitu Balitbangren, walidata yaitu Dinas Kominfo SP dan produsen data yaitu para kepala OPD, agar terus meningkatkan komitmen dan saling kerjasama dalam pengembangan polman satu data yang terintergrasi dengan satu data Indonesia tingkat pusat.

“Jika sekiranya terdapat kendala dan hambatan, saya harapkan BPS, Balitbangren dan Dinas Kominfo SP, serta OPD melakukan kajian dan evaluasi secara terus menerus,” harapnya.

Data sebagai Pondasi Peradaban Baru

Forum ini diakhiri dengan diskusi panel dan penegasan kembali komitmen para peserta untuk memperkuat integrasi sistem informasi di daerah. Kutipan dari pakar statistik W. Edwards Deming yang disampaikan dalam paparan Kominfo menjadi pengingat penting: “Without data, you’re just another person with an opinion.”

Pemerintah Polewali Mandar tampaknya sadar betul bahwa di balik data, ada masa depan. Dan dengan data yang kuat, akurat, dan terbuka, Polewali Mandar sedang menyiapkan diri untuk menjadi daerah yang bukan hanya responsif, tetapi juga tangguh menghadapi tantangan zaman. (WM)