PCNU Polewali Mandar Halal Bi Halal, Kiai Nafis: Lahirkan Pemuda Beriman

Laporan: Naim Irmayani

POLEWALI, Mandarnesia.com — Halal bihalal tingkat cabang maupun anak cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Polewali Mandar digelar di aula IAI DDI Polewali Mandar, Ahad (8/5/2022).

Ketua Tanfidziyah PCNU kabupaten Polewali Mandar K.M Arsyad, S.Ag.,M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan, “Melalui Halal bi halal ini kita berbakti kepada Nahdatul Ulama (NU), sebab ketika kita berbakti kepada NU maka kita juga otomatis berbakti kepada bangsa dan negara. Dan itu artinya kita mengurusi umat.”

Selain dihadiri Pengurus NU, Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU, BANOM NU, hadir juga ulama/ kiai sepuh non-struktural, lembaga NU, Lajnah NU, Kakanwil Kemenag Sulbar, Kemenag Polman, Kapolres Polman, Dandim 1402, Ketua KPU, Bawaslu dan Rektor IAI DDI Polman.

Menurut Ahmad Jafar, S.Pd.I. M.Pd.I, pengurus PCNU Kabupaten Polman yang juga selaku panitia, adapun undangan untuk pengurus cabang dan anak cabang baik NU maupun Badan Otonom ditambah undangan umum, tokoh masyarakat dan instansi yang mencapai 100-an orang.

“Ini sengaja panitia mengundang pengurusnya, karena mereka-merekalah yang bekerja dan mengabdi untuk NU di masyarakat,” ungkap Ahmad.

Hal ini pulahlah yang kemudian melatarbelakangi panitia mengangkat tema Melalui Halal bi Halal Kita Tingkatkan Uhkhuwah Islamiyah, Basyariyah, Wathaniyah Menuju Negara Baldatun Thoyyibatun Warhabbun Gafur.

“Spirit inilah yang menjadi manhaj dalam ber-NU,” lanjut Arsyad dalam sambutannya.

Prof. Dr. KH. Nafis Junaeni MA hadir menyampaikan ceramah. Kiai Nafis memaparkan uniknya NU yang keberadaannya menjadi kekuatan Islam terbesar saat ini.

Adapun dalam ranah berbangsa dan bernegara, lanjutnya, NU telah meletakkan dasar beragama dan bernegara.

“Semoga para tokoh NU dapat menjadi pengayom bagi semua kalangan masyarakat, sehingga lahirlah pemimpin-pemimpin muda yang beriman, dan peran utama ulama. Saat ini adalah mengajak kembali masyarakat ke jalan yang bagus (beribadah),” tegasnya.

Acara diawali pembukaan, bacaan ayat-ayat suci al-Quran, lagu Indonesia Raya dan Yalol Wathon. (*)