Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Seorang warga Kabupaten Polman status Orang Dalam Pemantauan (OPD) virus corona atau covid-19 meninggal di rumahnya, Jumat (27/3)
Wanita yang tinggal di salah satu kecamatan di Polman ini, sempat dirawat di Puskesmas Katumbangan dan mendapat penanganan medis.
Dari hasil koordinasi Puskesmas Katumbangan yang melakukan pemeriksaan, Rabu 18 Maret 2020 terhadap korban berinisial B (49) diperoleh keterangan medis sebagai berikut.
Ia mengalami riwayat penyakit jantung, batuk pada malam hari, sering sesak, suhu badan 37 derajat, sakit atau radang tenggorokan, dan belum masuk kategori demam karena di bawah 38 derajat.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar dr. Muhammad Alif membenarkan kabar tersebut, Dikataknnya sebelum meninggal, kondisi pasien tersebut sempat membaik.
“Oh iya, saya sudah konfirmasi ke dokternya, dokter yang membantu secara klinis semakin hari semakin membaik (korban). Tapi kemudian meninggal karena nyeri dada, ternyata dia punya riwayat gagal jantung sebelumnya,” kata Kadis Kesehatan Sulbar kepada mandarnesia.com, Jumat (27/3/2020) malam.
“Artinya kalau misalnya ada penyakit lain observasi dengan kondisi yang membaik, ternyata memang baik, kemudian karena dengan penyakit lain dia meninggal. Itu menjadi sesuatu hal yang berbeda,” sambungnya.
Ditanya apakah korban meninggal kerna covid-19, ia belum bisa memastikan. “Karena keyakinannya dokter seperti itu saya tidak bisa banta. Karena mereka punya otoritas dan kemudian mereka tidak mungkin melakukan langkah begitu, kalau tidak ada keyakinan. Bahwa secara klinis gejala covid-19 itu semakin lama semakin membaik.”
“Keluarganya kemudian mengatakan tiba-tiba nyeri dada lalu meninggal. Sedangkan orang sehat saja ada berkeliaran di kantor, tiba-tiba dia nyeri dada baru tumbang, kan banyak,” tutupnya.
Diketahui, B belum lama ini tiba di Polman setelah pulang dari Malaysia, Kamis lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polman yang dihubungi di nomor pribadi beberapa kali, tidak aktif. (Advertorial).