Mandarnesia.com — Bagaimana kondisi mes Sulbar di Jakarta hari ini? Pemerintah akan merenovasi mes Sulawesi Barat yang terletak di Cawang, Jakarta tersebut. Kabarnya rumah perwakilan yang dibeli sejak kepemimpinan Anwar Adnan Saleh (AAS) akan dialihkan menjadi asrama pelajar-mahasiswa Sulbar yang mengenyam pendidikan di ibu kota Jakarta.
Sekian lama mes ini rupanya jarang dikunjungi, atau menjadi tempat transit warga Sulbar.
Dihubungi mandarnesia.com Kepala Badan Penghubung Provinsi Sulbar, Andi Muhammad Refi membenarkan hal tersebut, memang jarang ditempati pegawai atau warga Sulbar ketika di Jakarta. Sebab kebanyakan dari mereka telah mendapatkan tempat yang disediakan pihak panitia, atau memilih tempat lain.
“Atas perintah gubernur mes tersebut akan segera kita jadikan sebagai asrama bagi pelajar yang ada di Jakarta. Karena banyak pelajar atau mahasiswa asal Sulbar yang lulus di Jakarta, termasuk Universitas Indonesia (UI),” kata Refi dari Jakarta via telepon, Ahad (26/8/2018).
Rencananya di mes tersebut juga akan dibuatkan aula yang dapat digunakan sebagai tempat kegiatan serba guna bagi mahasiswa.
Sementara untuk mobil dinas, Refi menegaskan semuanya sudah masuk dalam daftar lelang provinsi. Karena kendaraan tersebut sudah tua.
Namun soal pembelian, ia tak mengetahui berapa jumlah maharnya. “Saya kurang tahu jelas,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa mes tersebut terkadang ditinggali warga Sulbar yang sedang berangkat umrah.
Sementara itu, anggota Komisi 1 DPRD Sulbar Abdul Rahim menyayangkan kondisi tersebut. Lewat postingan di akun facebooknya, ia mengunggah foto dan menuliskan kritik. Ia menyayangkan sejumlah kendaraan operasional plat merah Kantor Perwakilan Sulawesi Barat di Jakarta dalam kondisi rusak total.
“Kondisinya rusak parah dan sangat memprihatinkan (hidup segan, mati pun tak mau). Sejarah keberadaan mes ini menyisakan cerita kurang sedap dengan fakta hari ini. Kabarnya, sejak Pemprov Sulbar membeli rumah ini dan ditetapkan sebagai salah satu mes Sulbar yang terletak di Cawang, kabarnya tidak pernah digunakan sebagaimana peruntukannya,” tulis politisi Nadem itu, Sabtu (25/8)2018) kemarin.
“Di periode 2014, kami sarankan agar dijual saja. Ternyata nilai penawaran sekarang jauh lebih rendah dari pada pembelian dulu. Aneh kan! Kok bisa ya? Durasi pembelian dengan rencana penjualan sudah berlangsung sekian tahun! Akhirnya, daripada Pemprov mengalami kerugian besar, maka kami sarankan agar direhabilitasi saja atau sekalian bangun ulang (rehab total),” papar Abdul Rahim di akunnya.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Mes Perwakilan Sulbar di Jakarta