Netizen: Muhammad Fadli R
POLEWALI MANDAR–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polewali Mandar masih bergerak dalam memperingati Hari Guru Nasional. Bersama rombongan, Kadis Dikbud Polewali Mandar Hj. Andi Nursami Masdar, Jum’at 27 November 2020, berkeliling mengunjungi guru-guru yang telah pensiun antara 10-20 tahun. Sasarannya tersebar di Kecamatan Polewali, Wonomulyo, Matakali dan Campalagian.
Memperingati Hari Guru Nasional diubah dari bentuk seremoni ke format lebih menyetuh dalam memaknai hari guru yang setiap tahun diperingati. Nursami Masdar selaku punggawa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berinisiatif bersilaturahim dengan para pensiunan guru. Inovasi ini dilakukan sebagai bentuk perhatian terhadap pensiunan guru yang telah mengabdi mencerdaskan generasi di Bumi Tipalayo ini.
Dalam kunjungannya Nursami Masdar memberikan penghargaan berupa ucapan terima kasih berbingkai atas segala jasa dan upaya memberikan hak belajar kepada peserta didik dalam wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
“Jasa-jasa guru kita tidak bisa terlupakan dan tanpa mereka, kita bukanlah siapa-siapa” Ungkapnya ketika menyampaikan gagasan ini kepada jajarannya di Diknasbud Polewali Mandar.
Jumlah pensiunan yang mendapat penghargaan dan apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebanyak tujuh Orang diantaranya Bapak Aminuddin di Tanro, Polewali, Bapak Alimuddin di Lantora, Polewali, Ibu Sania Naba di Matakali, Bapak Abdul Samad di Sumberjo, Wonomulyo, Bapak Ruslan di Kebusari, Wonomulyo, Ibu Nurbiah di Bonde, Campalagian, Bapak Muhammad Ali di Bonde, Campalagian.
Tujuan kegiatan ini agar guru-guru yang telah pensiun tetap mendapatkan perhatian dan jasa-jasa mereka tetap dikenang tidak terlupakan. Guru yang dimasukan dalam daftar kunjungannya adalah adalah mereka yang sudah pensiun lebih 10 tahun bahkan ada yang sudah hampir 20 tahun.
Kunjungannya mendapatkan apresiasi dari para pensiunan, karena ini pertama kali mereka mendapatkan perhatian dan kunjungan langsung dari seorang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Polewali Mandar.
“Saya sangat senang karena mendapatkan kunjungan dari ibu kepala dinas Hj. Andi Nursami Masdar saya merasa masih diperhatikan meskipun sudah pensiun dan tidak beraktivitas di sekolah lagi. Saya berharap guru-guru sekarang agar lebih termotivasi untuk memajukan pendidikan, yang paling utama adalah kemauan harus keras, tanpa kemauan yang besar pendidikan di Polewali Mandar tidak akan maju, guru sekarang sudah enak, fasilitas memadai dan gaji yang mereka dapatkan pun besar, apa lagi sudah ditunjang dengan dana bos, dibandingkan dulu kami hanya menerima gaji Rp.40 kalau dirupiahkan sekarang sekitar 40ribu, dan fasilitas pada waktu itu pun tidak memadai” Ungkapnya.
Muhammad Ali di Bonde, Campalagian yang menyebutkan bahwa guru sekarang bisa menjadi panutan bagi murid-muridnya, jangan jadi guru 811.
“Guru sekarang jangan jadi guru 811, maksudnya adalah datang jam 08.00 dan pulang jam 11.00 -datang terlambat pulang cepat- karena pembelajaran yang murid-murid dapatkan jadi lebih sedikit hasilnya ilmu yang mereka dapatkan pun berkurang, guru-guru sekarang harus jadi panutan untuk murid-muridnya harus bisa mengajar, mendidik dan membina” ungkap Muhammad Ali yang mengabdi sejak tahun 1967.
“Hj. Andi Nursami Masdar, adalah sosok yang sangat santun dan jiwa sosialnya tinggi, saya sudah anggap beliau sebagai anak kandung sendiri dan dari dulu sosoknya penyayang dan murah hati tidak pernah berubah sampai hari ini” tambahnya.
Nursami Masdar juga menambahkan bahwa menjadi guru jangan setengah hati, karena peserta didik kita sudah membuka hatinya untuk terus belajar dan penerima pengajaran dari seorang guru.
”Jangan setengah hati untuk menjadi guru karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya untuk mendapatkan pendidikan. Guru telah mengajarkan kepada kami untuk bermimpi dan terus belajar demi meraih mimpi. Terimakasih atas waktu baktinya selama ini, guru telah menjadi lilin kecil yang menerangi gelapnya pikiran kita, harapan kami tetaplah menjadi lilin yang mendedikasikan cahayanya untuk kegelapan, mendedikasikan ilmunya untuk pendidikan yang lebih baik” Tutur Nursami Masdar, mantan Kadis Pemuda Olahraga dan Pariwisata (dulu: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) yang telah dua kali mengharumkan nama Polewali Mandar dan Sulawesi Barat dalam pawai budaya di Istana Merdeka lalu berhasil merebut posisi juara satu.
Ditambahkannya bahwa pendidikan adalah pintu peradaban dunia. Pintu tersebut tidak akan terbuka kecuali dengan satu kunci. Yakni, seorang atau sosok guru yang peduli dengan peradaban dunia, siswa tidak membutuhkan guru yang sempurna. Siswa membutuhkan seorang guru yang bahagia. Siapa yang akan membuat mereka bersemangat untuk datang ke sekolah dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar.
SELAMAT HARI GURU NASIONAL,HARGAI GURUMU MAKA JAYALAH BANGSAMU