Catatan Singkat Perjusami di Pangkalan SDN No. 16 Tanisi
Oleh: Busriadi (Guru. SDN No. 16 Tanisi)
Praja Muda Karana disingkat Pramuka merupakan kegiatan kepanduan sangat bermaanfaat bagi kalangan murid. Melalui kegiatan pramuka, murid diajarkan sejak dini untuk membentuk karakter anak. Misalnya, melatih kepemimpinan, kejujuran dan rasa tanggung jawab.
Peraturan Menteri Pendidikan Dasar Menengah (Permendikdasmen) Nomor 13 Tahun 2025 juga mengatur bahwa kegiatan ekstrakurikuler pramuka sifatnya wajib. Hal itu tertuang dalam pasal 22. Pada Pasal 22 ayat 1 menyatakan, satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah jalur formal menyelenggarakan layanan Ekstrakurikuler.
Pada ayat 2, satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya menyediakan ekstrakurikuler kepramukaan atau kepanduan lainnya. Dari dasar itulah, SDN No. 16 Tanisi mengadakan Perjusami, dari tanggal 12 hingga 14 Desember 2025, di Bumi Perkemahan Pangkalan SD No. 16 Tanisi.
Saat menjadi Pembina Upacara Pembukaan Perjusami di Pangkalan SDN No. 16 Tanisi, Maskuri Makku selaku Ketua Kwarrang Gerakan Pramuka Malunda juga menyampaikan hal yang sama. Kegiatan Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di satuan pendidikan.
Ada beberapa materi yang disampaikan dalam kegiatan Perjusami ini. Diantaranya, sejarah kepramukaan, dwi satya dan dwi dharma, pengenalan atribut, tali pemali, pionering sederhana, latihan PBB, serta pemberian materi sandi.
Peserta perjusami, sangat antusias mengikuti seluruh schedule kegiatan. Misalnya saja saat melakukan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan Pengenalan Sandi. Anak-anak begitu bersemangat. Apalagi materi sandi. Di awal-awal materi, terlihat bimbang. Namun setelah mendapat penjelasan dengan jelas, akhirnya mereka ikut senang bisa memecahkan sandi yang diberikan.
Dalam buku Panduan Lengkap Gerakan Pramuka ditulis Susilo Herlambang sandi merupakan kumpulan titik atau garis membentuk suatu huruf, kata atau kalimat. Saat pelaksanaan haiking di tiap pos (ada lima pos), setiap regu : regu mawar ; regu melati ; regu matahari, regu singa, dan regu elang, mendapat tugas untuk memecahkan sandi yang diberikan kakak-kakak pembina. Mereka mengerjakan secara bersama-sama, dan saling berkolaborasi.
Ada berbagai manfaat yang diperolah dari pendidikan kepramukaan, pertama mengembangkan keterampilan sosial untuk kehidupan sehari-hari, kedua meningkatkatkan kemandirian dan rasa tanggung jawab setiap peserta, ketiga, membangun karakter dan nilai moral, keempat, melatih keterampilan kepemimpinan, serta menumbuhkan rasa kecintaan mereka terhadap alam.
Saat saya menanyai mereka tentang Perjusami, rata-rata jawaban dari mereka sumbringah.
“Saya masih mau kemah pak. Bagus kalau ditambah harinya lagi pak,” tutur Junaedi di sela-sela pembongkaran tenda perkemahan, kemarin.(*)









